Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KABUPATEN Sragen, Jawa Tengah, optimistis dapat mempertahankan posisi sebagai daerah lumbung pangan nomor 2 di Provinsi Jawa Tengah dan nomor 9 nasional. Optimisme itu muncul setelah melihat progres panen musim tanam (MT) I yang dilakukan bersamaan panen raya yang dilaksanakan secara serentak pada Senin (7/4).
Setidaknya, hal itu bisa dilihat dari provitas padi di Bumi Sukowati, sebutan lain bagi kabupaten Sragen, yang berada di atas rata-rata nasional maupun provinsi, yakni sebesar 6,56 ton per hektare gabah kering giling (GKG).
Perlu diketahui tingkat provitas rata rata nasional hanya di angka 5,19 ton/hektare GKG, dan untuk rata rata provinsi adalah 5,72 ton/hektare GKG
Lebuh dari itu produksi beras dari kabupaten Sragen tahun lalu pun mengalami surplus sebanyak 314 ribu ton, dari total produksi yang mencapai 421.105 ton.
"Inilah yang membuat optimisme Sragen untuk bertahan sebagai dua besar lumbung pangan di Jateng dan 9 nasional," ungkap Bupati Sragen, Sigit Pamungkas usai melaksanakan panen raya MT I di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran.
Panen raya di Sragen sendiri, menjadi bagian dari pelaksanaan panen raya serentak di 157 kabupaten yang ada di 14 provinsi penyangga pangan nasional, dengan menghadirkan Presiden Prabowo Subianto di Majalengka, Jawa Barat.
"Kami memiliki daya tahan tinggi untuk mencukupi kebutuhan pangan," imbuh bupati hasil Pilkada 2024 yang disokong Partai Golkar, PKB, PKS dan PAN ini dengan wajah semringah.
Para petani pun menguatkan harapan Bupati Sigit, dengan memaparkan hasil pengelolaan tanaman padi MT I, yang per hektar bisa dipanen antara 6,5 ton hingga 7 ton GKG.
Mereka meyakini, jika terus mendapatkan dukungan kuat dari sistem irigasi dan juga pupuk, produksi padi di Sragen akan terus meningkat.
Setidaknya itu menjadi pengajuan dari salah seorang ketua kelompok tani di Masaran.
Terkait dengan penegasan dari gabungan kelompok tani (gapoktan) di banyak desa dan kecamatan itulah, Pemkab Sragen memberikan laporan kepada Kementerian Pertanian, untuk ditindaklanjuti dengan permohonan tambahan subsidi pupuk, sebagai efisiensi ongkos produksi. (E-2)
Pemerintah desa diharuskan mengalokasikan anggaran dana desa minimal 20% untuk program ketahanan pangan di desanya masing-masing
Pasangan calon kepala daerah ini berjanji akan memperhatikan dan buka peluang kerja selebar-lebarnya bagi putra-putri daerah, pelatihan kerja, dan menggandeng perusahaan yang ada
Saat mencapai swasembada pangan dan produktivitas pertanian meningkat, masyarakat tentu akan berdaya.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan terkait pembangunan lumbung pangan atau food estate di wilayah Kepulauan Seribu pada tahun 2025.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai rencana Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan food estate atau lumbung pangan di Kepulauan Seribu membutuhkan biaya yang cukup besar.
GERAKAN lumbung sedekah ini sebagai wadah bagi saudara yang memiliki kelebihan harta dan menyisihkan sebagian untuk saudara yang kurang mampu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved