Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) Trenggalek melonjak tajam hingga 817 kasus hingga 7 Oktober 2024. Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai melakukan upaya mitigasi menyusul meningkatnya kasus DBD di Trenggalek.
"Saat ini kami melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi tren lonjakan kasus DBD (demam berdarah dengue) awal Oktober ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, di Trenggalek, Jumat (11/10).
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek mengatakan, langkah penanggulangan itu antara lain dengan melakukan kampanye pemberantasan sarang nyamuk dengan kegiatan 3M Plus, yaitu menguras, menutup dan mengubur ditambah dengan abatisasi berupa penaburan ikan serta anjuran memakai olesan anti nyamuk.
Baca juga : 254 Kasus DBD di Bengkulu, Dinkes Bengkulu Gelar Sosialisasi Pencegahan DBD
"Kita juga mengaktifkan juru pemantau jentik, advokasi lintas sektor, pemenuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk perawatan pasien DBD serta penyiapan fasilitas kesehatan baik faskes primer maupun rujukan. Termasuk fogging selektif," imbuhnya.
Masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD di tengah cuaca yang tidak menentu.
Langkah mitigasi kesehatan itu di antaranya adalah dengan mengenali gejala DBD, seperti gejala panas naik turun dalam satu minggu pertama, mual muntah disertai perdarahan di kulit juga bisa pada hidung, seperti mimisan, pada gusi dan selaput lendir lainnya.
Baca juga : Lima Orang Meninggal, Dinkes Tasikmalaya: Kasus DBD Tasikmalaya Capai 1.567
Kalau berdasarkan kriteria usia yang terjangkit, 47 persen pada usia 15-44 tahun, 30,5 persen pada usia 5-14 tahun, 17,4 persen pada umur lebih dari 44 tahun.
"Sisanya di luar umur tadi. Untuk pasien yang meninggal alhamdulillah tidak ada," katanya.
Kasus DBD di Kabupaten Trenggalek melonjak tajam. Hingga 7 Oktober kasus DBD Trenggalek sudah mencapai 817 kasus, naik 688 kasus dari 129 kasus di tahun 2023. "Terjadi peningkatan dari 129 kasus tahun 2023 menjadi 817 kasus tahun 2024," katanya.
DBD adalah singkatan dari Demam Berdarah Dengue, yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus betina.(H-2)
Pengasapan dilakukan dalam upaya mengantisipasi dan pencegahana penyebaran Demam Berdarah Dengue
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Bahan alami untuk mengusir nyamuk seperti bunga lavender, serai hingga tea tree oil
Sejak Januari hingga saat ini sudah 281 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
STOK darah yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) menipis. Jika biasanya persediaan mencapai 500 labu/ hari, sekarang hanya tersedia setengahnya.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 120 orang harus dirawat karenanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved