Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kesehatan Kota Bengkulu terus melakukan sosialisasi di tingkat puskesmas, agar masyarakat menjaga kebersihan rumah guna mengantisipasi kenaikan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu Jumat, menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan sebab sejak Januari hingga awal Oktober 2024 sebanyak 254 warga terinfeksi DBD.
"Kita terus mengajak seluruh warga Kota Bengkulu menjaga lingkungan agar nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD tidak semakin banyak berkembangbiak. Saat ini adalah musim hujan yang akan melanda maka kita harus selalu memperhatikan lingkungan rumah, sehingga nyamuk tidak akan bersarang di rumah kita," ujarnya.
Baca juga : Lima Orang Meninggal, Dinkes Tasikmalaya: Kasus DBD Tasikmalaya Capai 1.567
Kemudian, Dinkes Kota Bengkulu melakukan penyuluhan kepada masyarakat guna mengantisipasi adanya kasus DBD, dengan mengingatkan warga untuk menerapkan 5 M, seperti mengubur barang bekas yang dapat menampung air.
Selanjutnya, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi atau penampungan air minimal dua kali dalam satu minggu, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga.
Kemudian, masyarakat selalu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi gizi seimbang dan agar tidak terjadi demam berdarah.
Baca juga : 1.154 Kasus DBD di Sumenep, Dinkes Sumenep Imbau Warga Proaktif Periksa Jika Ada Gejala DBD
Selain itu, kata Joni, Dinkes Kota Bengkulu akan melakukan fogging atau pengasapan jika ditemukan dua atau lebih kasus masyarakat yang terinfeksi penyakit DBD dengan disertai oleh hasil laboratorium.
"Dinkes akan melakukan pengasapan sesuai permintaan masyarakat, meskipun pengasapan hanya membantu untuk membunuh nyamuk dewasa," katanya.
Pihak puskesmas Kota Bengkulu juga telah membentuk kader jentik yang akan datang ke rumah warga untuk melihat jentik-jentik nyamuk di bak mandi atau penampungan air lainnya di wilayah kerja masing masing.
Baca juga : 3018 Kasus DBD di DIY Hingga September 2024, Dinkes DIY Sebut Meningkat dalam Tiga Tahun Terakhir
Berikut jumlah kasus DBD di Provinsi Bengkulu dari Januari hingga awal September 2024, yaitu Kabupaten Kaur 142 kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan 231 kasus, Kabupaten Seluma 296 kasus.
Selanjutnya Kota Bengkulu 253 kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah 82 kasus, Kabupaten Kepahiang 173 kasus, Kabupaten Rejang Lebong 342 kasus.
Kemudian untuk Kabupaten Lebong kasus DBD-nya yaitu 156 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 364 kasus, dan Kabupaten Mukomuko mencapai 511 kasus.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Gejala utama DBD adalah demam tinggi mendadak hingga 39°C, yang diikuti dengan nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, mual, dan muntah. (Ant/H-2)
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih mengalami peningkatan. Pada Januari-Oktober tercatat 1.574 kasus DBD dengan lima warga di antaranya meninggal dunia.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih mengalami peningkatan. Tercatat pada Januari-Oktober ada 2.810 kasus DBD dengan delapan orang meninggal dunia.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Jawa Barat, melibatkan peran pelajar di sekolah untuk gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah merebaknya demam berdarah dengue (DBD).
Sejak awal Januari hingga Maret 2025, tercatat 198 kasus DBD di wilayah itu disebabkan musim hujan yang masih terjadi.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti di Kota Depok, Jawa Barat melonjak. Jumlah kasus DBD di Depok hingga Jumat, (27/12) mencapai 4.825 orang.
Rismasari mengatakan bahwa jumlah kasus tersebut belum tentu mereka warga asli Jakarta Pusat. Jumlah tersebut hanya menunjukkan jumlah kasus yang ada terhadap warga yang sakit DBD.
Salah satu kasus DBD yang mengenaskan terjadi Bengkulu, kakak dan adik kandung di Bengkulu dilaporkan meninggal dunia di pekan yang sama akibat terjangkit virus dengue.
Upaya pengasapan (fogging) yang selama ini dilakukan belum cukup efektif dalam memberantas nyamuk secara menyeluruh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved