Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PADA tahun 2024, kasus DBD/Demam Berdarah Dengue di DIY meningkat drastis dalam rentang waktu tiga tahun terakhir. Dinas Kesehatan DIY melaporkan terdapat sebanyak 3.018 kasus DBD di DIY hingga bulan September 2024.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, jumlah kasus DBD di DIY hingga bulan lalu tercatat paling tinggi berada di Maret dengan jumlah kasus sebanyak 558 kasus. Kenaikan kasus DBD di DIY paling tinggi mulai terjadi sejak bulan Februari, tercatat terdapat kenaikan dua kali lipat dibandingkan kasus DBD bulan Januari.
"Kasus DBD di DIY mencapai puncaknya pada Maret dan sedikit menurun pada April dan kembali meningkat pada Mei. Kasus cenderung menurun dari Mei sampai September," jelas Pembajun kepada awak media, Rabu (9/10/2024).
Baca juga : Dinas Kesehatan Tasikmalaya Waspadai Peningkatan Kasus DBD pada Musim Kemarau Basah
Menurut Pembajun, jumlah kasus DBD di DIY pada tahun 2024 meningkat tajam dibandingkan dengan rata-rata kasus dalam tiga tahun terakhir. Kasus DBD di DIY pada tahun 2023 tercatat rata-rata sebanyak 54 kasus per bulan, tahun 2022 sebanyak 186 kasus, dan tahun 2021 adalah sebanyak 99 kasus.
"Kasus kematian akibat DBD di DIY sampai September 2024 sebesar enam kasus dengan Case Fatality Rate atau CFR sebesar 0,2%, hal ini masih di bawah dari yang target CFR nasional (capaian lebih baik dari target nasional), yaitu <1%," jelasnya.
Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah dengan kasus DBD di DIY yang terbanyak, selain itu juga tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kematian tertinggi di DIY. Terdapat empat kematian akibat DBD di Gunungkidul diikuti Sleman dua kasus kematian. Sementara itu, tidak ada kasus kematian di tiga kabupaten dan kota lainnya.
Pembajun menambahkan, ada sejumlah hal yang dilakukan pihaknya untuk menekan kasus DBD. Langkah pertama menggencarkan program 3M plus. Mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Gejala utama DBD adalah demam tinggi mendadak hingga 39°C, yang diikuti dengan nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, mual, dan muntah. (H-2)
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon meningkat pada Maret 2025.
Intensitas hujan yang tinggi ini turut menjadi faktor pendongkrak kasus DBD di Kota Denpasar.
Upaya pencegahan kenaikan kasus DBD di Pacitan dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merata di 12 kecamatan
Masyarakat diajak menjaga kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap virus ini. Mereka juga diimbau untuk berperan aktif dalam pencegahan HMPV.
Pelonjakan kasus DBD di Bantul banyak terjadi di daerah padat penduduk. Nyamuk Aedes Aegypti menjadikan genangan air untuk berkembang biak.
Setiap harinya tercatat 12 orang harus dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr Soekardjo, dan rumah sakit lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved