Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERDASARKAN data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat sejak Januari hingga 16 April 2025 sebanyak 285 warga telah terjangkit penyakit DBD. Dengan rincian, pada Januari sebanyak 69 kasus dan Februari sebanyak 75 kasus, Lonjakan tajam terjadi pada Maret dengan 118 kasus dan hingga pertengahan April terdapat 23 kasus DBD.
“Lonjakan kasus pada Maret dipicu oleh perubahan cuaca yang ekstrem, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan DBD,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, Rabu (23/4).
Dijelaskan Neneng, perubahaan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau seringkali menciptakan tempat-tempat genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Inilah yang kemudian menjadi faktor utama meningkatnya kasus DBD, terutama pada Maret lalu. “Siklus tahunan DBD memang cenderung meningkat saat musim pancaroba. Dalam periode ini, suhu dan kelembaban udara menjadi ideal bagi perkembangan jentik nyamuk,” tutur Neneng.
Dinas Kesehatan pun juga telah melakukan berbagai upaya penanggulangan, mulai dari penyuluhan ke sekolah dan masyarakat, pembagian bubuk abate, hingga fogging yang dilakukan di wilayah yang ditemukan kasus positif DBD, “Tapi fogging bukanlah solusi utama untuk memberantas DBD. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” tegas Neneng.
Cara paling efektif yaitu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, khususnya lewat gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang, serta menambahkan tindakan lain seperti menabur larvasida dan menggunakan kelambu saat tidur. (H-2)
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2025 hingga minggu ke-25 sebanyak 355 kasus dan tiga meninggal.
Dinas Kesehatan Kota Semarang, kecamatan hingga kelurahan serta seluruh warga dan relawan terus gencar melakukan pemberantasan jentik nyamuk setiap pekan.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Upaya pengasapan (fogging) yang selama ini dilakukan belum cukup efektif dalam memberantas nyamuk secara menyeluruh.
Salah satu kasus DBD yang mengenaskan terjadi Bengkulu, kakak dan adik kandung di Bengkulu dilaporkan meninggal dunia di pekan yang sama akibat terjangkit virus dengue.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Jawa Barat, melibatkan peran pelajar di sekolah untuk gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah merebaknya demam berdarah dengue (DBD).
Sepanjang Januari 2025 berdasarkan data dari Dinkes Kota Cirebon sudah ada 82 kasus. Padahal di periode yang sama tahun lalu kasus DBD hanya 28 kasus.
Sebanyak 1486 kasus DBD terjadi di Kabupaten Cirebon selama kurun waktu Januari hingga September 2024 dengan 6 di antaranya meninggal dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved