Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BAJAK laut di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Pada zaman dahulu, perairan Nusantara, terutama Selat Malaka, sering menjadi sasaran para bajak laut. Salah satu periode penting adalah pada awal abad ke-15, ketika bajak laut seperti Chen Zuyi dari Tiongkok menguasai Palembang dan Selat Malaka.
Chen Zuyi dan kelompoknya, yang dikenal sebagai "Naga Hitam," sangat ditakuti di perairan tersebut. Mereka sering menyerang kapal dagang dan kota-kota pesisir. Namun, pada tahun 1407, Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok berhasil menumpas mereka dalam sebuah ekspedisi besar yang melibatkan ribuan tentara.
Muhammad Muhibbudin dalam bukunya Laksamana Cheng Ho (2020) menjelaskan pada masa itu, perompak Chen Zhuyi sangat berkuasa. Chen Zhuyi membuat pelaut dari Palembang serta daerah Sumatra merasa terancam.
Baca juga : 10 Buku tentang Bajak Laut
Kehadiran Chen Zuyi di Palembang juga berkaitan dengan penurunan kekuatan politik Sriwijaya, di mana ia menguasai kota Palembang dan menyerang Selat Malaka untuk mengontrol perkapalan serta menekan pedagang asing dan penduduk lokal selama beberapa tahun.
Akhirnya, Kaisar Yongle memerintahkan Laksamana Cheng Ho untuk melaksanakan ekspedisi pelayaran, yang dimulai pada 1405 hingga 1433 dengan 27.000 tentaranya menjelajahi Samudra Hindia.
Laksamana besar tersebut kemudian singgah di Palembang dengan armada kapal yang banyak dengan harta, hasil upeti dari negara-negara yang telah dikunjunginya. Kedatangan ini menarik perhatian Cheng Zhuyi, pemimpin bajak laut yang terkenal di Selat Malaka dan perairan Palembang.
Baca juga : Ternyata, Bajak Laut itu Nyata! Ini Buktinya!
Menurut Tan Ta Sen, seorang ahli sejarah Cheng Ho dari Singapura, Cheng Ho sudah membacakan maklumat kaisar untuk menghentikan tindakan Cheng Zhuyi. Namun, Cheng Zhuyi tetap berniat merampok, rencananya terendus oleh Shi Jinqing yang melaporkannya kepada Cheng Ho.
Cheng Ho segera menyiapkan perangkap. Saat kapal bajak laut mendekat, armada Cheng Ho mengepung dan menyerang kapal Cheng Zhuyi dengan panah api dan meriam. Dalam semalam, kelompok penjahat yang berjumlah 5.000 orang itu lenyap, sementara Cheng Zhuyi dan dua pembantunya ditangkap dan dibawa ke Tiongkok untuk dihukum mati.
Pada masa Kerajaan Sriwijaya, bajak laut memainkan peran penting dalam menjaga dan mengendalikan jalur perdagangan di perairan Nusantara, terutama di Selat Malaka. Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri sekitar abad ke-7 hingga ke-11, dikenal sebagai kerajaan maritim yang kuat dan strategis.
Baca juga : Arrr! Hari Ini Hari Bajak Laut Sedunia, Mau Ikutan Ngomong Kayak Kapten Jack Sparrow?
Sriwijaya memanfaatkan kelompok bajak laut sebagai bagian dari armada laut mereka. Bajak laut ini tidak hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan jalur laut, tetapi juga membantu dalam memantau dan mengendalikan perdagangan di wilayah kekuasaan Sriwijaya.
Dengan demikian, mereka berperan sebagai garda depan dalam melindungi kapal-kapal dagang dari ancaman perompak lain. Kerajaan Sriwijaya juga dikenal karena kebijakannya yang cerdas dalam menggandeng para bajak laut.
Mereka diintegrasikan ke dalam struktur militer kerajaan dan diberi tugas untuk patroli serta melindungi kapal-kapal yang melintasi Selat Malaka. Hal ini membantu Sriwijaya mempertahankan dominasinya di jalur perdagangan maritim dan menjadikannya salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. (Z-3)
Memperingati Hari Internasional Berbicara Seperti Bajak Laut, berikau 11 tokoh bajak laut fiksi yang mendunia.
Bajak laut telah lama menjadi ikon budaya populer yang penuh petualangan, dari kisah klasik hingga film modern. Berikut 11 rekomendasi film bernuansa bajak laut.
Bajak laut masih eksis hingga kini dalam bentuk modern, menyerang kapal-kapal kargo besar dengan tujuan mencuri barang dagangan atau meminta tebusan.
Kisah bajak laut telah lama memikat pembaca, baik melalui karya fiksi maupun nonfiksi. Berikut adalah 10 buku terbaik tentang bajak laut yang direkomendasikan.
Kisah bajak laut seperti Kapten Jack Sparrow dan Blackbeard bukan hanya fiksi, tetapi terinspirasi dari tokoh-tokoh nyata yang pernah menguasai lautan.
Jelajahi jejak kejayaan Sriwijaya! Temukan artefak kuno, candi megah, dan kisah maritim kerajaan bahari yang pernah berjaya di Nusantara.
Sumatra kembali menjadi pusat perhatian dengan beragam penemuan arkeologi yang mengungkap lembaran baru sejarah Sriwijaya.
Indonesia tidak bisa menjadi bangsa yang besar tanpa anasir-anasir suku, bangsa, bahasa, dan budaya. Dari komponen tersebut, budaya memiliki peran paling penting.
Desainer Hengki Kawilarang berusaha menampilkan koleksi busana dengan detail khas seperti bulu, ronce payet dan detail payet, bordir dan permainan material Songket juga Jumputan.
Sebagai negara maritim, berdirinya Kerajaan Sriwijaya kemudian memberikan pengaruh besar di nusantara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved