Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan berharap BNPB segera mengirimkan bantuan helikopter patroli dan water bombing untuk membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
"Kita berharap bantuan helikopter patroli dan water bombing segera tiba di Kalsel, sehingga upaya penanganan karhutla dapat lebih optimal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Minggu (9/9).
Kalsel sendiri mengusulkan bantuan masing-masing dua helikopter patroli dan water bombing. Helikopter ini akan digunakan untuk pemantauan dan pemadaman karhutla di lokasi yang sulit dijangkau.
Baca juga : Kawasan Bandara Diusulkan Jadi Prioritas Penanganan Karhutla
Di samping helikopter Kalsel juga mengusulkan kepada BNPB untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). "Meski karhutla belum parah dan masih bisa ditangani tim satgas darat, namun upaya maksimal melalui satgas udara maupun TMC tetap diperlukan," ujarnya.
Hingga kini karhutla di Kalsel terus terjadi di sejumlah wilayah. Data Pusdalops BPBD Kalsel mencatat pada Sabtu (8/9), karhutla terjadi di wilayah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar. Kota Banjarbaru menjadi daerah paling banyak kejadian karhutla baik akibat faktor cuaca panas maupun kesengajaan masyarakat yang melakukan pembersihan lahan.
Pada bagian lain, masyarakat di beberapa daerah di Kabupaten Banjar mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau. (N-2)
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
Kabut asap akibat karhutla mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir.
Even pacu jalur merupakan lomba pacu sampan di Kabupaten Kuansing yang dilaksanakan sejak Mei 2025.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
Selain terkendala sumber air, sulitnya pemadaman yang sudah memasuki hari keenam hingga Jumat ini, disebabkan lidah api yang hendak dipadamkan merambat di bawah gambut.
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved