Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden Resmikan Pelayanan Ibu dan Anak RS Wahidin Makassar

 Lina Herlina
06/9/2024 20:58
Presiden Resmikan Pelayanan Ibu dan Anak RS Wahidin Makassar
Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayana Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.(MI/Lina Herlina)

ANGKA Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia on track mencapai target RPJMN 2024 yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan 16 per 1000 KH, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.

Karenanya, Jumat (6/9) Presiden Joko Widodo, setelah meresmikan RS Kemenkes Makassar di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), melanjutkan dengan meresmikan Gedung Pelayana Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

"Saya tadi masuk ke gedung kesehatan ibu dan anak, tidak seperti masuk ke sebuah rumah sakit, seperti masuk hotel bintang lima, suasana ruangan, penataan interior seperti masuk ke sebuah hotel, juga terang bederang, tidak seperti yang saya lihat di RSUD-RSUD agak remang-remang," seru Jokowi.

Baca juga : Anggota DPR Sebut Implementasi UU KIA dengan Tepat Tekan Angka Kematian Bayi

"Bangunan ini terdiri delapan lantai, satu semi basement, dengan ruang rawat inap dan intensive care berjumlah 263 tempat tidur," sambungnya dalam sambutan sebelum peresmian.

Anggaran untuk menbangun gedung ini sebesar Rp456 miliar. "Ini plus pelayanan kesehatan canggih, modern, digital, semua bagus, menghabiskan anggaran alkes Rp290 miliar. Jumlah yang tidak sedikit," lanjut Jokowi.

Bahkan untuk pengembangan SDM (Sumber daya manusia) rumah sakit dianggarkan Rp17 miliar. "Dengan demikian, diharapkan, dengan selesainya gedung ini, betul-betul bisa melayani ibu dan anak-anak kita dengan baik, dan bisa menekan kematian ibu dan anak," tegas Jokowi.

Baca juga : Presiden: Pembangunan RSIA Berkualitas Diharapkan Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak

Pada kesempatan yang sama, Direktur Umum RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Prof Syafri Kamsul Arif mengaku, jika ini adalah berkah, bukan hanya bagi RS Wahidin, melainkan juga untuk Indonesia Timur.

"Yang menjadi masalah memang angka kematian ibu dan anak, banyak terjadi karena kesulitan ruang rawat intensif. Tapi di sini, kapasitas ruang rawat intensif lebih besar. Ada 100 tempat tidur khusus untuk intensif anak saja. Karena selama ini, setiap hari ada 20 anak yang antre untuk operasi," sebutnya.

Yang pasti, seru Syafri, gedung ini (pelayanan KIA) didedikasikan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan anak dengan menyiapkan 277 dokter baik anak dan obgyn dan tenaga kesehatan lainnya. "Kita juga pelayani BPJS Ksehatan. Rumah sakit ini untuk semua strata, dan rujuma. Dari timur Indonesia," tutup Syafri.

Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham menyebutkan, angka kematian ibu dan anak memang meningkat, meski tidak signifikan, tapi tetap harus menjadi konsen dan dapat perhatian lebih. "Bersyukur pemerintah sangat memperhatian ini semua, dan di Makassar khususnya ada pelayanan khusus ibu dan anak," pungkas Aliyah. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya