Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUNUNG Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus atau erupsi pada tanggal 24 Agustus 2024 pukul 23:52 waktu Indonesia tengah (Wita), dengan tinggi kolom abu teramati 400 meter di atas puncak kawah. Akibatnya petani buah, salah satunya jambu mete alami gagal panen.
Kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.9 mili meter dan durasi 14 menit 51 detik.
Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki, juga mengalami Ratusan Hektare Tanaman jambu mete milik warga Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang gagal panen. Hal ini Lantaran Abu Vulkanik mengguyur tanaman buah mete hingga ke pucuk daunnya yang sedang berbunga rusak dan hangus.
Warga Desa Pululera mengaku kurang maksimal memanen, lantaran daunnya sudah mengering dan buahnya penuh dengan abu vulkanik.
(Z-9)
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air.
Erupsi atau letusan eksplosit Gunung Lewotolok terus berlangsung dan menunjukkan peningkatan.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
Evakuasi dini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada 1985. Saat itu gunung Nevado del Ruis di Kolombia meletus dan menewaskan lebih dari 25.000 orang.
PIHAK berwenang Filipina memerintahkan penduduk yang tinggal di dekat gunung berapi Kanlaon, di bagian barat negara itu, untuk mengungsi.
Apabila manusia menghirup abu vulkanik, bisa menimbulkan permasalahan pada bagian pernapasan, dan kerusakan di bagian paru-paru.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas vulkanik berupa erupsi di Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Lampung.
Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, mengalami erupsi pada Kamis (11/5) pukul 05.19 WIB. Erupsi itu melontarkan abu setinggi 3 kilometer.
Hujan abu vulkanik dengan intensitas yang cukup tebal sejak Jumat (5/1) menyebar di Kota Padang Panjang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved