Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RATUSAN petani tembakau lereng Merapi wilayah Boyolali membubarkan paguyuban tengkulak tembakau setempat, yang dianggap memonopoli harga panen dengan cara melarang pedagang luar Boyolali masuk untuk ikut membeli.
Upaya pembubaran paguyuban tengkulak tembakau Boyolali oleh ratusan petani dari tiga desa lereng Merapi itu, terjadi Selasa sore (20/8). Para petani tembakau dari desa Wonodoyo, Gedangan, dan Jombong, Kecamatan Cepogo itu mendatangi pengurus paguyuban tengkulak di Balai Desa Gedangan, untuk proses mediasi.
Baca juga : Kejari Kudus Usut Dugaan Korupsi di Pembangunan SIHT
Dalam mediasi yang dijaga aparat penegak hukum itu, petani memprotes ulah paguyuban, yang melarang pedagang dari luar Boyolali bertransaksi langsung dengan petani tembakau dan menghendaki transaksi lewat paguyuban.
"Ini jelas upaya monopoli. Petani rugi karena tidak bisa bertransaksi dengan pedagang luar dan harus menjual kepada paguyuban tengkulak. Ini membuat harga tidak bersaing, karena harus ke tengkulak," tukas Supanto, petani yang penasaran dengan ulah paguyuban tengkulak.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Boyolali, Nanang Teguh Sambodo yang terlibat dalam proses mediasi, sangat memahami kegelisahan petani yang menginginkan harga bebas, tetapi menjadi mentok karena aksi paguyuban tengkulak yang melarang pedagang luar masuk langsung ke petani.
Baca juga : Asosiasi Petani Tembakau Merasa Tidak Dilibatkan dalam Penyusunan PP 28/2024
"Maunya teman-teman petani kan pembeli dari manapun boleh masuk ke Boyolali. Namun ini ada beberapa oknum pedagang mengatasnamakan paguyuban membuat semacam larangan jangan sampai ada pedagang luar masuk," ungkap Nanang.
Dia melihat, aturan paguyuban tengkulak itu, menutup peluang pembeli dari luar Boyolali. "Petani merasa kalau tidak ada pembeli dari luar, tidak ada kompetisi harga. Padahal, ini adalah saat panen tembakau untuk meraih untung," kata dia.
Nanang menambahkan, peran sejumlah kepala desa dan juga aparat polisi serta Koramil, mampu mencegah proses mediasi yang memanas dan hampir tidak terkendali.
Baca juga : Wamentan Sudaryono Ajak Warga Boyolali Kawal Perluasan Areal Tanam Padi
Bahkan kemudian para pengurus paguyuban tengkulak, bersedia menandatangani kesepakatan untuk merelakan organisasi mereka dibubarkan, dan tidak boleh lagi melarang pembeli luar bertransaksi langsung dengan petani.
Perlu diketahui pada musim panen tembakau tahun 2024 ini, kalangan petani lereng Merapi panen dengan suka cita, karena harga lebih bagus ketimbang panen tahun lalu. Tahun lalu, tembakau krosok dihargai Rp25 ribu. Tapi panen tahun ini bisa mencapai minimal Rp40 ribu per batang. Sementara itu, tembakau rajangan Rp75 ribu atau naik dibandingkan tahun lalu yang harganya ada pada kisaran Rp60 ribu.(N-2)
Sangat dimungkinkan Serat Witaradya ini ditulis pujangga besar tanah Jawa, Raden Ngabehi Ranggawarsita pada tahun 1863 Masehi.
VIRUS penyakit mulut dan kuku (PMK) meluas dengan cepat di sejumlah sentra sapi potong di Kabupaten Boyolali, dan telah mengakibatkan 19 ekor kematian serta menginfeksi 188 sapi milik peternak.
APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto segera meneken regulasi yang mewajibkan industri pengolahan susu (IPS) menyerap sepenuhnya produksi susu dalam negeri.
Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali (Disnakkan) menunggu keseriusan Industri Pengolahan Susu (IPS) menyerap total produksi susu lokal.
WAKIL Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Saan Mustopa buka suara soal viralnya peternak sapi di Pasuruan yang membuang 500 ribu liter susu. Pemerintah diminta memprioritaskan perhatian
Ditjen PKH bersama Komite Pengawas Perpajakan dan Pemda Boyolali turun tangan untuk memfasilitasi solusi bagi peternak sapi perah UD Pramono.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved