Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ada Kekuatan Besar Mendorong Mundurnya Airlangga

Ardi Teristi
12/8/2024 23:18
Ada Kekuatan Besar Mendorong Mundurnya Airlangga
Pekerja melintas di dekat poster Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (11/8).(Antara)


PENGAMAT politik UGM, Mada Sukmajati menilai keputusan mundur Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar sangat mengejutkan.

"Itu keputusan mendadak dan keputusan yang sangat mengejutkan banyak orang," kata dia

Ia menyebut, kalau kita bicara ke konflik internal di partai-partai politik di Indonesia, hal itu sebenarnya bukan hal yang baru. "Golkar pascaSoeharto memang diwarnai fiksi internal dan itu kemudian yang membuat pengelolaan Golkar di periode reformasi sekarang ini berbeda dengan Orde Baru," terang dia.

Baca juga : Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, PKB: Kami Insya Allah Aman-Aman Saja

Salah satu perbedaan mendasarnya adalah periode reformasi ini Golkar itu sudah memiliki banyak faksi yang kekuatannya berimbang. Jadi ada istilahnya balance of power di antara faksi-faksi dalam Partai Golkar "Inilah kita tidak tahu dengan pasca keputusan Airlangga ini model pengorganisasian Partai Golkar kemudian akan kembali lagi ke periode orde baru yaitu ke sentralistik," ujar Mada.

Ia menyebut, ketika sentralistik, peranan ketua umum itu menjadi sangat kuat sehingga tidak memberi ruang bagi perbedaan kelompok. "Kalau itu yang terjadi Saya kira itu mungkin menjadi titik balik Golkar," kata dia.

Menurut Mada, Golkar yang sekarang itu sebenarnya sudah baik kalau dilihat dari capaian kinerja elektoralnya. "Sudah bisa dibuktikan kan 2004 Golkar itu menjadi partai pemenang di 2009 dia juga menjadi salah satu partai besar bahkan sampai yang 2024 sekarang," terang dia

Mada menilai setelah pengunduran diri Airlangga masih akan menimbulkan dinamika internal Golkar. Menurut dia, di dalam Golkar pasti merespons situasi ini nanti akan ada pemilihan ketua sementara.

Menurut dia, situasi ini bisa mengundang kekuatan-kekuatan di luar Golkar untuk kemudian menjadi bagian dari pertarungan untuk memperebutkan jabatan pengurus sementara itu. "Saya kira ada kekuatan besar atau paling gak dorongan yang besar ya terhadap keputusan mundurnya Airlangga," kata dia. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya