Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu (27/7).
Erupsi tersebut tercatat secara instrumental dan terpantau secara visual dengan tinggi kolom abu mencapai 600 hingga 800 meter dari puncak kawah.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.00 WIB, diikuti letusan kedua pada pukul 04.51 WIB, dan erupsi ketiga pada pukul 15.15 WIB.
Baca juga : Erupsi dan Banjir Lahar Dingin Marapi Masih Berpotensi Terjadi
"Terjadi erupsi Gunung Marapi pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, pukul 15.15 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak, atau 3.491 meter di atas permukaan laut (mdpl)," jelas Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi, Trian Ahmadi, melalui keterangan pers pada Minggu (28/7).
Trian menjelaskan, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal bergerak ke arah tenggara.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 26.2 mm dan durasi 36 detik," tambahnya.
Baca juga : Gunung Marapi Berstatus Siaga dan Terus Erupsi, Warga Tetap Aktivitas Seperti Biasa
Selain tiga kali letusan, pengamatan kegempaan mencatat enam kali gempa tektonik lokal dan satu kali gempa tremor menerus.
Dengan status Waspada atau Level II, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan empat rekomendasi kepada masyarakat yakni, radius aman. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi serta pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki wilayah dalam radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Lalu, waspadai lahar. Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi diimbau untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
Baca juga : PVMBG Naikkan Status Gunung Marapi Menjadi Siaga
Perlindungan kesehatan. Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) dan gangguan kesehatan lainnya akibat abu vulkanik, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, jika terjadi hujan abu, sarana air bersih harus diamankan dan atap rumah yang tertutup abu vulkanik perlu dibersihkan agar tidak roboh.
Kondusifitas dan informasi. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak diminta menjaga suasana kondusif, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Diketahui, gunung yang baru saja diturunkan statusnya dari Level III Siaga ke Level II Waspada ini, mengalami erupsi besar pada 3 Desember 2023 lalu yang mengakibatkan puluhan pendaki meninggal dunia serta luka-luka. (YH/Z-7)
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengumumkan bahwa penerbangan domestik kembali terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat juga diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Sejak erupsi yang terjadi pada Desember 2023, hasil kebun seperti jambu mete, kakao, kemiri, kopi bahkan kelapa enggan berbuah karena sering diguyur material vulkanis.
Bahkan, peningkatan aktivitas gunung setinggi 1.584 mdpl itu diprediksi akan mengalami erupsi eksplosif lagi.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
GUNUNG Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi sebanyak dua kali disertai dentuman kuat dan gemuruh, Rabu (2/7).
Penghulu asal Jorong Batang, Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. Ahad Nasution, rela berenang menyeberangi sungai untuk menikahkan
PT KAI Divre II Sumbar menyesalkan atas terjadinya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang kereta api. Kali ini, sebuah kendaraan roda empat yang melintas di perlintasan sebidang.
Rumah doa kembali menjadi titik gesekan karena kurangnya komunikasi dan miskomunikasi di lapangan.
Aksi pelarangam ibadah di Padang menunjukan bahwa sikap intoleransi masih mengakar di berbagai sudut negeri.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
ANGIN kencang menerpa wilayah Kelurahan Tanah Pak Lambik (TPL), Kecamatan Padang Panjang Timur, Sumatra Barat, Senin (14/7/2025).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved