Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GUNUNG Api Marapi masih menunjukkan adanya tanda-tanda aktivitas vulkanik yang tergolong cukup tinggi dan potensi erupsi/letusan masih ada meskipun bersifat fluktuatif.
Hal ini sebagaimana menurut hasil evaluasi pengamatan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) per tanggal 1 - 7 April 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan catatan evaluasi tersebut, jika pasokan magma dari kedalaman berlangsung kembali dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi/ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi/Kawah Verbeek. Sedangkan untuk potensi/ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas/jauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Baca juga : Gunung Marapi Berstatus Siaga dan Terus Erupsi, Warga Tetap Aktivitas Seperti Biasa
"Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng Gunung Api Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. Oleh karena itu terdapat potensi bahaya aliran/banjir lahar pada lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Api Marapi," jelasnya, kemarin.
Fenomena banjir lahar yang disebutkan dalam hasil evaluasi PVMBG sebelumnya telah terjadi belum lama ini, yakni pada Jumat (5/4). Fenomena itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah puncak atau hulu-hulu sungai yang menjadi aliran lahar.
Pada saat sebelum kejadian, Pos Pengamatan Gunung Api Marapi telah memberikan laporan sebagai peringatan dini bahwa secara visual puncak gunung api atau kawah tidak terlihat karena tertutup kabut dan awan mendung yang kemudian terjadi hujan pada pukul 12.00 WIB.
Baca juga : PVMBG Naikkan Status Gunung Marapi Menjadi Siaga
Selang beberapa jam kemudian, banjir lahar terjadi dan dilaporkan oleh beberapa masyarakat forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), relawan dan instansi gabungan yang tersebar di beberapa wilayah.
Pada hari Jumat (5/4), pukul 15.10 sungai yang mengalir di antara Nagari Bukik Batabuah dan Sungai Pua terjadi banjir lahar dari puncak gunung api Marapi. Aliran sungai itu terpantau sangat deras berwarna cokelat kehitaman diduga membawa material vulkanik.
Kondisi serupa juga dilaporkan terjadi di Sungai Batang Sabu, yang mana tingginya intensitas curah hujan di wilayah hulu memicu terjadinya banjir lahar. Kemudian juga Sungai Batang Aia Katiak yang berlokasi di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Ampek Angkek termasuk beberapa wilayah di Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Baca juga : Percepat Evakuasi Korban dan Relokasi Masyarakat Berpotensi Terdampak Erupsi Marapi Sumbar
Selanjutnya wilayah Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar juga melaporkan dampak banjir lahar telah melimpasi jalan raya hingga permukiman warga. Beberapa material batang pohon besar bercampur lumpur dan pasir terbawa oleh banjir lahar tersebut.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemudian menghimpun laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam yang mana peristiwa banjir lahar telah berdampak pada 261 warga dari 78 KK. Sedikitnya 31 jiwa terpaksa harus mengungsi atas kejadian itu. Sebanyak 69 rumah terdampak, sejumlah kendaraan roda dua maupun roda empat turut rusak terhantam banjir lahar.
Selanjutnya BPBD Kabupaten Tanah Datar melaporkan banjir lahar telah berdampak pada sejumlah sarana dan prasarana umum. Jalur utama dari Padang menuju Bukittinggi terputus karena arus deras banjir lahar yang membawa material berupa lumpur, pasir dan sejumlah batang pohon besar.
Atas kejadian itu, kemacetan terjadi di jalur Bukittinggi-Padang di ruas jalan Aia Anggrek dan Polisi memberlakukan sistem buka-tutup untuk mengurai kemacetan.
Banjir lahar juga mengakibatkan kerusakan pada tanggul dan badan jalan, dam musala roboh, irigasi sungai Tuluang rusak, bibit sungai terkikis, termasuk sawah milik warga yang turut terdampak. (Z-7)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG).
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto memproyeksikan Indonesia bakal swasembada energi dalam waktu lima tahun mendatang.
Ketahanan energi merupakan salah satu prioritas utama dalam visi pembangunan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan.
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia siap berkolaborasi untuk memajukan industri maritim nasional sekaligus mendukung rencana penguatan armada.
GUNUNG Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi sebanyak dua kali disertai dentuman kuat dan gemuruh, Rabu (2/7).
GUNUNG Raung di perbatasan Kabupaten Jember, Lumajang, dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu, (29/6). Tinggi letusan mencapai 600 meter di atas puncak gunung.
Apa itu lava? Pelajari pengertian lava, perbedaannya dengan magma, dan fakta menarik tentang aliran lava dalam bahasa sederhana!
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai dua kilometer di atas puncak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved