Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan jumlah warga yang terdampak kemarau di wilayah itu telah mencapai 2.027 keluarga yang terdiri atas 7.508 jiwa.
"Dampak kemarau yang dialami warga berupa krisis air bersih. Sumur atau sumber air lainnya mengering. Ada juga yang air sumurnya terintrusi air laut sehingga tidak layak konsumsi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara di Cilacap, Sabtu (27/7).
Ia mengakui jumlah warga yang mengalami krisis air bersih di Cilacap cenderung bertambah meskipun wilayah yang terdampak kemarau hingga saat ini baru sebanyak 10 desa di 6 kecamatan. Adapun, sepuluh desa itu meliputi Desa Bojong, Ujungmanik, Cimrutu, Rawaapu, Bulupayung, Gintungreja, Karanggintung, Rawajaya, serta Panikel.
Baca juga : 1,5 Juta Liter Bantuan Air Bersih Digelontorkan di Jawa Tengah Atasi Kekeringan
Dia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 bagi warga yang membutuhkan air bersih.
"Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui APBD Tahun 2024, mengalokasikan anggaran senilai Rp200 juta untuk penyaluran bantuan air bersih bagi masyarakat yang mengalami krisis air bersih," tuturnya.
Ia memperkirakan wilayah yang mengalami krisis air bersih di Cilacap pada musim kemarau 2024 tidak sebanyak tahun 2023. Pada 2023, ada 86 desa di 20 kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
"Itu bisa terjadi karena kekeringan sudah diantisipasi dengan perluasan jaringan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Wijaya Cilacap dan bantuan sumur bor di sejumlah wilayah," tandasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan pihaknya hingga hari Jumat (26/7) telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 170.000 liter atau setara dengan 34 tangki untuk warga di 10 desa terdampak. (Ant/Z-11)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved