Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Suhu Dingin Ekstrem dan Rob Melanda Sejumlah Daerah di Jawa Tengah

Akhmad Safuan
22/7/2024 07:55
Suhu Dingin Ekstrem dan Rob Melanda Sejumlah Daerah di Jawa Tengah
Suhu dingin di Dieng(MI/Lilik)

HUJAN sudah tidak lagi turun di Jawa Tengah, namun fenomena suhu dingin ekstrem masih terjadi di empat daerah di kawasan pegunungan tengah. Bahkan di dataran tinggi Dieng suhu mencapai di bawah 0 derajat celcius. 

Kondisi berbeda terjadi di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah. Di Tegal, Pekalongan, Semarang, dan Demak kembali menghadapi banjir air laut pasang (rob) sebagai dampak fase bulan purnama.  Warga di daerah tersebut diminta waspada.

"Rob mulai merendam daerah di Pantura Jawa Tengah diperkirakan hingga akhir Juli mendatang terutama pada sore hingga malam hari," kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Sediyanto.

Baca juga : Awas! Banjir Rob bakal Rendam Pantura Jawa Tengah Akhir Bulan Ini

Masalah banjir rob ini juga diungkapkan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka saat blusukan di Semarang, Sabtu (20/7). Setelah mengunjungi perkampungan nelayan tersebut banyak menerima masukan tentang rob tersebut. 

"Masalah masih rob, maka harus segera diatasi, kita akan segera koordinasikan," ujarnya.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Noor Jannah Indriyani mengatakan berdasarkan pengamatan cuaca Senin (22/7) pukul 05.30 WIB pada pagi hingga awal malam, suhu udara di Jawa Tengah berkisar 20-34 derajat celcius. Pada malam hari turun berkisar 16-29 derajat celsius.

Baca juga : Banjir Rob Bayangi Pantura Jawa Tengah Hingga Akhir Januari 2024

Di empat daerah di pegunungan tengah seperti  Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung, lanjut Noor Jannah Indriyani, suhu udara turun lebih drastis hingga terasa lebih dingin, bahkan di dataran tinggi Dieng dapat mencapai di bawah 0 derajat celsius. 

"Kondisi ini karena sudah musim kemarau yang diperkirakan hingga September mendatang," imbuhnya.

Angin secara berhembus dari timur ke selatan dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam, ungkap Noor Jannah Indriyani, namun untuk sejumlah daerah yakni Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang dan Semarang angin bertiup dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam.

Baca juga : Akibat Banjir Rob, Warga Pantura Jateng Gunakan Perahu

"Cuaca pada umumnya cerah berawan sepanjang hari, sudah tidak ada hujan di seluruh daerah di Jawa Tengah, sehingga diminta warga dan pemerintah daerah waspada bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," ujar Noor Jannah Indriyani.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Muhamad Chomsul mengungkapkan merata di 35 daerah di Jawa Tengah rawan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), berdasarkan pemetaan dilakukan selama musim kemarau 2024 potensi karhutla mencapai 963.331 hektare.

Dari 35 daerah di Jawa Tengah, menurut Muhammad Chomsul, enam kabupaten masuk kategori resiko tinggi karhutla dengan cakupan lahan yang luas, yakni Cilacap, Karanganyar, Rembang, Jepara, Pemalang dan Tegal, juga Wonosobo termasuk karena mempunyai lahan hutan cukup luas. 

"Kita terus lakukan pemantauan dan pemerintah daerah tingkatkan pengawasan," tambahnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya