Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Virus H5N1 Muncul di Delanggu, Warga Diimbau Lapor jika Demam

Djoko Sardjono
17/7/2024 18:35
Virus H5N1 Muncul di Delanggu, Warga Diimbau Lapor jika Demam
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Klaten Hanung Sasmito Wibowo.(Dok Dinkes)

DINAS Kesehatan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami gejala demam dan gangguan pernapasan menyusul kematian unggas mendadak di Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Klaten. Berdasarkan laporan dari Puskesmas Delanggu pada 8 Juli 2024 bahwa di Desa Jetis terjadi kematian unggas mendadak. 

Hasil rapid test yang dilakukan Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Klaten, menunjukkan virus influenza A (H5N1) positif. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, mengatakan Bidang Peternakan (drh Ely) membenarkan bahwa telah terjadi kematian unggas mendadak dengan hasil rapid test H5N1 positif.

"Selanjutnya, sampel unggas yang mati mendadak di Desa Jetis, Delanggu, itu dikirim ke Balai Veteriner Wates, DI Yogyakarta, untuk mengetahui clade virus tersebut," jelasnya saat dikonfirmasi Media Indonesia, Rabu (17/7).

Baca juga : Serangan DBD di Klaten belum Surut, 31 Orang Meninggal

Hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Delanggu, 8-10 Juli 2024, diketahui terdapat empat warga yang kontak secara langsung dan tidak langsung mengalami gejala seperti batuk pilek dan demam.

Kemudian, keempat warga itu dilakukan pengambilan darah serta swab nasofaring dan orofaring. Sampel pemeriksaan darah dikirim ke Balai Besar Labkesmas Yogyakarta. Adapun hasil pemeriksaan saat ini masih menunggu.

Menurut Hanung, Dinas Kesehatan sudah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar lokasi kejadian unggas mati mendadak tentang gejala, penularan, dan pencegahan penyebaran virus influenza A atau H5N1. Selain itu, melakukan pemantauan warga di lokasi kejadian selama 21 hari terhitung dari unggas terakhir mati pada 12 Juli 2024.

"Berdasarkan laporan, unggas terakhir mati itu dengan hasil rapid test positif H5N1. Karena itu, untuk pencegahan warga diimbau agar melapor jika mengalami gejala demam dan gangguan pernapasan," ujarnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya