Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ratusan warga Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara, menuntut agar penjabat Bupati Dimposma Sihombing mengundurkan diri. Pasalnya, penjabat bupati dianggap berpihak kepada salah satu bakal calon bupati pada Pilkada November 2024.
Tuntutan itu disampaikan dalam aksi warga yang tergabung dalam Aliansi Permata di depan kantor DPRD Taput, Senin (1/7). Massa yang dipimpin Edi Siburian berjalan kaki dari Terminal Madya Tarutung menuju kantor DPRD yang berjarak sekitar 2 kilometer sembari membentangkan beragam spanduk berisi desakan penjabat bupati dicopot.
Setiba di Kantor DPRD, massa juga meminta kepada pimpinan dan anggota DPRD untuk menerima tuntutan mereka dan mengancam akan menduduki kantor DPRD tersebut jika tidak menemui massa.
Ketua DPRD Taput Arifin Rudi Nababan didampingi Wakil Ketua Reguel Simanjuntak dan Fatimah Hutabarat dan beberapa anggota DPRD lain kemudian menerima massa aksi.
Massa kemudian menyampaikan sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan penjabat bupati jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) pada November. Massa menuding Dimposma Sihombing dengan sengaja menyalahgunakan wewenang, keberpihakan kepada salah satu bakal calon Bupati, serta dugaan intervensi terhadap pengisian sekretariat panitia pemilihan tingkat kecamatan dan desa di Taput.
Menjawab tuntutan aksi tersebut, Arifin Rudi Nababan berjanji akan membahas tuntutan massa secara kolektif kolegial. "Kami menerima aspirasi saudara-saudara sekalian. Tetapi kami akan terlebih dahulu membahas dengan pimpinan dewan, saya tidak bisa memutuskan sendiri," ujar Arifin.
Baca juga : Pemkab Taput Izinkan Tatap Muka Jika Siswa-Guru Divaksin Covid
Massa pun mendesak agar pimpinan DPRD menerima tuntutan tertulis mereka disertai penandatanganan serah terima. Tuntutan tertulis itu berisikan:
Setelah itu, massa bergerak menuju Kantor Bupati Taput. Sesampai di kantor bupati, massa diterima oleh Sekretaris Daerah Indra Simaremare, Asisten 1 Pemkab Taput Bahal Simajuntak, serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Rudi Sitorus.
Indra Simaremare menerima tuntutan massa tersebut, dan meminta waktu hingga tujuh hari. "Kami akan sampaikan kepada pimpinan, tuntutan saudara-saudara. Kami meminta waktu hingga tujuh hari ke depan karena pimpinan sedang tugas luar," ujarnya. (JH/X-7)
Program Klasterkuhidupku dari BRI sukses mendorong kebangkitan Klaster Usaha Rumah Ulos yang dipimpin Marlinda Yanti Panggabean di Tapanuli Utara.
kegiatan ini bukan sekadar berbagi makanan berbuka, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas para pelaku.
Warga setempat masih diminta untuk tetap waspada dan hanya mengacu pada informasi dari sumber resmi.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, hingga akhir 2024 belum mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II sebesar Rp15 miliar.
Sedikitnya 100 orang perempuan yang tergabung dalam Koalisi Nasional Perempuan Indonesia (KNPI) Tapanuli Utara (Taput) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Mapolres Taput.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved