Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBANYAK 10.245 penari berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) menarikan tari lengger di Gelanggang Olahraga (GOR) Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (22/6) sore.
Piagam penghargaan rekor MURI tersebut diserahkan perwakilan MURI Eros Djarot kepada Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro pada puncak acara "Banyumas 10.000 Lengger Bicara" di GOR Satria, Purwokerto, Sabtu malam.
Dalam kesempatan itu, Eros Djarot mengaku jika sampai Sabtu (22/6) siang tidak yakin jumlah penari Lengger yang terlibat dalam kegiatan tersebut mencapai 10.000 orang. Akan tetapi setelah dihitung, kata dia, jumlah penarinya mencapai 10.245 orang.
Baca juga : Bank Indonesia Jaga Kedaulatan Rupiah di Selatan NKRI
"Setelah kami pertimbangkan bersama teman-teman, kami mohon maaf belum bisa memberikan penghargaan pada malam hari ini, rekor MURI, belum bisa," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya tidak mudah memberikan penghargaan untuk "Banyumas 10.000 Lengger Bicara" karena tidak mungkin masuk rekor MURI.
Menurut dia, rekor yang pantas untuk "Banyumas 10.000 Lengger Bicara" adalah rekor dunia.
Baca juga : Gerebek Judi Online, Polresta Banyumas Tangkap Puluhan Pelaku
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya memberi penghargaan terhadap "Banyumas 10.000 Lengger Bicara" sebagai rekor dunia dan tercatat di MURI dengan nomor 11.687.
"Penghargaan diberikan kepada Rumah Lengger-Yayasan Rumah Lengger atas rekor Pegelaran Tari Lengger Oleh Penari Terbanyak yang wajib dianugerahkan kepadanya adalah rekor dunia," kata Eros saat menyerahkan piagam penghargaan MURI kepada Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.
Hanung mengaku bersyukur karena penyelenggaraan "Banyumas 10.000 Lengger Bicara" dapat berjalan sukses dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga : Pemkab Banyumas Siapkan Puluhan Pompa Air untuk Hadapi Musim Kemarau
Dalam hal ini, kata dia, pergelaran tersebut melibatkan pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, aparatur sipil negara, TNI/Polri, dan anggota berbagai organisasi.
"Mudah-mudah event-event selanjutnya dapat diselenggarakan dengan pola yang sama dan kualitas yang sama. Alhamdulillah hari ini berjalan dengan baik, insyaa Allah ke depan lebih baik," katanya menegaskan.
Menurut dia, pergelaran tersebut juga sebagai upaya untuk meregenerasi seni budaya lengger kepada generasi muda Banyumas.
Baca juga : Petugas Disnakkan Masih Temukan Cacing Hati di Sejumlah Hewan Kurban
Jika tidak ada regenerasi, kata dia, seni lengger akan hilang karena tergerus oleh budaya lainnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, ke depan lengger termasuk seni budaya lainnya direncanakan akan masuk sebagai muatan lokal dalam kurikulum pendidikan.
"Sebenarnya target ke depan bukan hanya festival dan event-event seperti yang sekarang ini diselenggarakan, bahkan sejak bulan Januari sampai Desember, kita full, tetapi memang kita harapkan ada destinasi yang sifatnya permanen yang kelasnya bukan hanya regional, tetapi kelasnya nasional," katanya.
Terkait dengan hal itu, Pj Bupati mengaku sudah melobi di beberapa tempat dengan harapan ada investor yang bersedia datang ke Banyumas untuk menyiapkan destinasi seperti halnya Taman Safari.
Penciptaan rekor MURI yang digelar pada Sabtu (22/6) sore juga menghadirkan maestro tari kreasi baru Didik Nini Thowok dan maestro Lengger Banyumasan Riyanto.
Selain melibatkan ribuan masyarakat umum, ASN, TNI/Polri, mahasiswa, serta anggota berbagai organisasi, kegiatan tersebut juga melibatkan 4.785 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. (Ant/Z-3)
Tari Ou Balumba atau Tari Memanggil Gelombang merupakan warisan budaya masyarakat pesisir Dompu yang menggambarkan kesempurnaan hidup yang diberkahi oleh datangnya gelombang laut
Dengan tema We Speak One Language, Music for Harmony, Saburai Grand Jam 2025 ingin menegaskan bahwa musik melampaui batas-batas identitas, profesi, maupun budaya.
Cetak Dua Rekor MURI Lewat MPLS, Senam Anak Indonesia Hebat Serentak dan Inisiasi Kerjasama Sekolah Swasta dalam Penyediaan Beasiswa Terbanyak
Tari Mandau kolosal yang dilaksanakan dalam memeriahkan rangkaian hari jadi Kabupaten Pulang Pisau ke-23 di Stadion HM Sanusi dan melibatkan lebih dari 1.000 penari tercatat di Rekor Muri.
Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan informasi yang berguna untuk mendukung profesionalisme bidan.
BADAN Usaha Milik Daerah (BUMD) PAM Jaya menggelar Khitanan Massal Gratis, yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.
Acara ini menampilkan pertunjukan kolosal budaya pencak silat dan tarian tradisional Betawi oleh lebih dari 5 ribu pesilat dan 2 ribu penari dari berbagai padepokan dan sanggar di DKI Jakarta
Wootae, atau yang memiliki nama lengkap Chae Woo-tae (채우태), adalah seorang penari dan koreografer asal Korea Selatan yang dikenal berkat prestasinya di dunia tari
Selama dua hari pelaksanaan, Festival Pesenggiri menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional yang dikemas dalam format berbeda, dan mengundang banyak pengunjung ke lokasi acara.
Sebanyak 351 penari terpilih dari Sabang sampai Merauke, kini memasuki masa karantina dan mengikuti latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke.
Sisilia Oei berhasil memenangkan kategori Adult Ballet Solo Progressing (21 tahun ke atas) menunjukkan prestasi luar biasa di usia yang sudah tidak muda lagi.
Kyoka, legenda hip-hop asal Jepang, menekankan pentingnya ketulusan dalam menari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved