Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SETELAH menetapkan Desa Lamalera dan Desa Jontona di Kabupaten Lembata, Nusa Tengggara Timur sebagai desa budaya, pemerintah desa diharapkan terus berinovasi guna memberi efek domino baik bagi pemajuan budaya, maupun aspek pendidikan hingga pariwisata.
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, belum lama ini menetapkan satu lagi Desa di Lembata sebagai Desa Budaya. Kini di Lembata, sudah ada dua desa budaya.
Namun, penetapan tersebut bukan tanpa tantangan. Pembangunan di sektor kebudayaan sebagai urusan wajib non-layanan dasar, kerap menjadi halangan dalam pembangunan.
Baca juga : Desa Jontona di Lembata Terpilih Ikuti Giat Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2024
Hal tersebut disampaikan Apol Mayan, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (Porabud) Kabupaten Lembata, kepada Media Indonesia, Selasa (28/5).
Ia menjelaskan, kebanyakan desa memerioritaskan pembangunan pada sektor layanan dasarnya. Meski begitu, ia menegaskan, ada 10 objek pemajuan budaya pada Desa Budaya yang dapat memberikan efek domino dalam pembangunan di Desa.
Ada 10 objek pemajuan budaya menjadi pedoman bagaimana desa itu dibangun antara lain: tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat; ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Baca juga : Ada 28 Desa Wisata di Temanggung, Empat lagi tengah Dirintis
Seluruh dokumentasi tersebut wajib termuat dalam dokumen pemajuan budaya (DPB), sebagai turunan dari PPKAD.
"10 objek pemajuan budaya tersebut yang terdokumentasi dan dilaksanakan secara rutin, dapat menjadi laboratorium budaya dan menjadi locus bagi para siswa untuk belajar tentang budaya, apalagi dalam kurikulum merdeka, mulok menjadi hal penting dalam pelajaran. Selain itu even budaya yang tertata dengan baik menjadi saya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Jadi pemajuan budaya jangan dipandang sepele. Ayo kerja," ungkap Apol Mayan.
Apol mengingatkan, tugas pemerintah desa dan pemerintah daerah tidak mudah, namun tidak rumit juga jika ada kemauan.
"Setelah diusulkan dan ditetapkan, sekarang apa kiat mempertahankan itu. Ini juga menjadi tugas Pemerintah daerah juga, selain pemerintah Desa," ungkap Apol Mayan.
Perhatian pemerintah berkaitan pemajuan budaya masih rendah. Penting rasanya untuk melihat Kebudayaan sebagai tonggak pemabangunan desa. (P-5)
Saat ini semakin banyak desa yang memanfaatkan dana desa untuk pembangunan sarana olahraga dan ruang kreatif pemuda.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
Mudik menjadi momen peningkatan ekonomi bagi masyarakat pedesaan berupa bergesernya perputaran uang dari kota tempat masyarakat bekerja ke desa kampung halaman.
DESA mengalami transformasi. Namun, transformasi tersebut belum sepenuhnya menghantarkan desa ke pintu gerbang kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved