Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
RATUSAN warga dari beberapa desa Kecamatan Tembesi, Kabupaten Batanghari, melempari kapal tugboat (kapal tunda) penarik tongkang batu bara yang melintasi kolong Jembatan Tembesi dengan bom molotov pada Kamis siang (23/5),
Lemparan bom molotov warga dari atas jembatan tersebut, menimpa dan membakar lambung kiri kapal tunda TB Mega Power. Beruntung, awak kapal tunda milik PT Nanriang tersebut berhasil memadamkan.
Kapolres Batanghari Ajun Komisaris Besar Bambang Purwanto membenarkan kejadian tersebut. Melalui pendekatan yang persuasif dan humanis, amukan warga berhasil dikendalikan.
Baca juga : Sebulan Banjir Landa Muaro Jambi, Rumah dan Sekolah Terendam
“Benar, kita sudah melakukan pendekatan yang baik dan memberikan pengertian kepada warga soal itu. Alhamdulillah, warga mengerti. Situasi sudah kondusif dan warga sudah membubarkan diri dari atas bentang jembatan,” kata Bambang.
Hal serupa disampaikan Direktur Polairud Polda Jambi Komisaris Besar Agus Tri Waluyo. Pihak kepolisian saat ini terus melakukan upaya preemtif dan preventif untuk mewujudkan kondisi kamtibmas di sekitar Jembatan Tembesi benar-benar kondusif.
Bambang Purwanto mengamini, aksi warga yang diwarnai pelemparan benda serupa bom molotov tersebut, dilatari keresahan dan kekhawatiran warga terhadap keselamatan Jembatan Tembesi dari tabrakan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara.
Baca juga : Warga Sungai Duren Muaro Jambi Tangkap Buaya Masuk Kampung
Sementara berdasarkan keterangan yang dihimpun dari masyarakat setempat, aksi protes diwarnai pelemparan bom molotov merupakan puncak dari kekesalan warga terhadap maraknya mobilisasi tongkang batu bara di bawah Jembatan Tembesi yang merupakan bagian dari akses jalan nasional yang menghubungkan jalan lintas timur dengan jalan lintas tengah Sumatra.
“Sudah sering kejadian kapal tongkang menabrak tiang jembatan. Memang dari beberapa kali yang rusak dan patah ditabrak tiang penyangganya (fender, Red). Dan belum ada perbaikan. Kalau dibiarkan, besar kemungkinan kalau lalu-lintas tongkang batubara dibiarkan, akan menabrak tiang utama jembatan. Kalau sudah kejadian jembatan ambrol, nantinya masyarakat juga yang bakal sudah,” ujar seorang pemuka warga Desa Pelayangan, Kecamatan Tembesi.
Sementara itu, Gubernur Jambi AL Haris belum lama ini sudah tegas menyatakan, terhitung tanggal 16 Mei 2024 lalu-lintas angkutan tongkang batubara di Sungai Batanghari ‘termasuk yang melintasi kolong Jembatan Tembesi’ dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan.
Salah satu penyebabnya, akibat terjadinya beberapa kasus tabrakan kapal tongkang batubara dengan jembatan, kerambah ikan warga, fasilitas dermaga di jalur sungai Batanghari yang dilintasi. Paling parah kejadiannya, antara lain rusak dan patahnya beberapa fender Jembatan Tembesi, Jembatan Aur Duri I (di perbatasan Kota Jambi-Kabupaten Muarojambi). (SL/Z-7)
Penyebab kecelakaan sungai tersebut bermula ketika kapal tunda yang menarik tongkang kandas. Tali baja (sling) yang mengait terbelit, sehingga tongkang batubara hilang kendali.
KAPAL tongkang batu bara yang menabrak jembatan Mahakam kembali terjadi pada 28 April 2025. Kerusakan yang ditimbulkan memicu penutupan sementara jembatan dari 30 April hingga 1 Mei 2025.
TIGA nelayan hilang setelah perahu yang mereka gunakan untuk menjaring ikan dilaporkan tenggelam akibat ditabrak kapal tongkang TB Trans 58 di perairan umum pantai timur Sumatera, Jambi
Kapal tugboat bermuatan batu bara viral di media sosial usai menghantam pelabuhan penyeberangan orang di perairan sungai Musi. Akibatnya, dermaga tersebut mengalami kerusakan cukup parah.
Sebelumnya, TLP juga telah memesan 30 unit tugboat dan tongkang baru yang sebagian masih dalam proses pembuatan dan diharapkan akan selesai pada 2024.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
SEMANGAT pemerintah untuk mendorong hilirisasi, khususnya pada komoditas batu bara, hingga saat ini masih belum ada titik terang.
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merealisasikan produksi batu bara sebesar 103,34% dari target tahunan.
Oli bekas, buangan padat dari pengolahan kelapa sawit, popok, kemasan oli bekas, serta berbagai jenis limbah lainnya kini menjadi bahan bakar.
Pemerintah kembali merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara pada periode 2029 hingga 2033.
MIND Id memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai tulang punggung hilirisasi mineral dan batu bara Indonesia masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved