Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BPBD Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) melarang kepada pendaki untuk naik ke puncak Gunung Slamet. Pasalnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan larangan aktivitas pada radius 3 km dari puncak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan bahwa sebelumnya PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari puncak Gunung Slamet. Namun, dengan adanya perluasan jarak rekomendasi tersebut, masyarakat dan pendaki kini tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak.
"PVMBG menyebutkan bahwa perluasan jarak rekomendasi ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan data pemantauan yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet, yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun erupsi. Aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih tinggi," jelasnya.
Baca juga : Aktivitas Gunung Slamet Masih Terus Meningkat, Tak Boleh Ada Aktivitas di Radius 2 Kilometer
Prayitno juga menyampaikan bahwa potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar, melanda daerah sekitar puncak dalam radius 3 km. Selain itu, hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.
"Oleh karena itu, kami mengimbau para pendaki untuk tetap mematuhi larangan pendakian ke puncak Gunung Slamet yang telah diberlakukan sejak peningkatan status dari Normal menjadi Waspada pada 19 Oktober 2023," tegasnya.
Prayitno juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Slamet.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan PVMBG, khususnya Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, yang senantiasa memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Slamet," tambahnya. (Z-6)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III Siaga menjadi Level IV Awas sejak pukul 03.00 WITA, Kamis (13/2).
Gunung Semeru yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami lima kali erupsi, pada Selasa (12/11) pagi.
Aktivitas vulkanik Gunung Marapi di Sumatra Barat mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir, seperti yang disampaikan dalam laporan terbaru PVMBG
Hasil asesmen dari PVMBG dan BPBD, lokasi yang dipasangi LEWS berpotensi mengalami tanah gerak ketika musim hujan.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami erupsi tiga kali pada Senin (9/9) dini hari.
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu (27/7).
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved