Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTIVITAS vulkanis Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus meningkat sejak 3 Januari. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan kenaikan status gunung itu dari level III Siaga menjadi Level IV Awas sejak pukul 03.00 WITA, Kamis (13/2).
"Kami merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki–laki tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral Baratdaya-Timurlaut sejauh 7 kilometer," ungkap Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, Jumat (21/3).
Dia meminta warga agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat, tambah dia, diimbau mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote.
Wafid menambahkan peningkatan aktivitas gunung ditandai dengan terjadinya peningkatan gempa vulkanis pada 11 Februari hingga Kamis (13/2). Dari hasil pemantauan visual dan kegempaan menunjukkan adanya tren kenaikan aktivitas vulkanis. "Kami juga memantau terjadinya peningkatan gempa vulkanis yang tiba-tiba. Ini membuat potensi erupsi dapat terjadi ke depannya," ungkapnya.
Wafid menyatakan gempa tektonik lokal dan gempa tektonik jauh berpengaruh pada aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki sehingga perlu diwaspadai apabila terjadi peningkatan tiba-tiba. Jumlah kedua jenis gempa tektonik ini, terutama gempa tektonik lokal akan berpengaruh pada tinggi letusan atau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. (E-2)
Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG, Oktory Prambada, menjelaskan faktor seperti curah hujan tinggi dan kondisi geologi memicu terjadinya longsor.
Gunung tersebut mengeluarkan lahar dan melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter di atas puncak gunung.
Di Jabar dan wilayah lain Indonesia masih banyak sesar-sesar aktif yang belum teridentifikasi dengan baik sehingga berpotensi menimbulkan dampak serius ketika gempa bumi terjadi.
PVMBG kembali menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas. Masyarakat di sekitar serta wisatawan diminta tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif.
BNPB, PVMBG, dan BMKG masih melakukan pemetaan wilayah di sekitar Gunungapi Marapi yang masuk dalam kawasan rawan bencana.
Hasil asesmen dari PVMBG dan BPBD, lokasi yang dipasangi LEWS berpotensi mengalami tanah gerak ketika musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved