Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Semarang dan 5 Wilayah Lain di Jateng Dilanda Banjir

Akhmad Safuan
14/3/2024 18:30
Semarang dan 5 Wilayah Lain di Jateng Dilanda Banjir
Ilustrasu banjir Jateng(MI/Aji Styawan)

BANJIR melanda enam daerah di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Pekalongan, Kendal, Grobogan, Kudus, dan Pati semakin meningkat dan meluas. Hal ini disebabkan oleh intensitas hujan lebat dan bencana hidrometeorologi yang semakin bertambah.

Menurut pemantauan Media Indonesia hingga Kamis (14/3) petang, hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih terus mengguyur berbagai daerah di Jawa Tengah. Banjir terjadi di enam daerah tersebut, dengan ketinggian air semakin meninggi dan meluas.

Warga di daerah terdampak semakin khawatir karena ancaman bencana lain seperti longsor dan angin ribut juga tinggi. "Kami tidak berani keluar rumah, banjir juga masih merendam sebagian jalan perkampungan dan jalan besar kota," kata Ashar, 54 tahun, warga Bangetayu, Kota Semarang.

Baca juga : Banjir Grobogan Putuskan Ruas Jalan Semarang-Purwodadi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengungkapkan bahwa akibat banjir, terdapat 11 titik banjir di ibukota Jawa Tengah ini. Gangguan transportasi pun terjadi, termasuk terganggunya perjalanan kereta api yang dialihkan ke jalur selatan. Selain itu, seluruh ruas jalan juga macet, terutama di Pantura Semarang-Demak setelah ruas Jalan Kaligawe Raya terendam banjir setinggi 50-70 centimeter.

"Jumlah pengungsi terus meningkat, hingga saat ini ada 207 orang terpaksa dievakuasi karena tempat tinggalnya terendam banjir," ujar Endro Pudyo Martanto.

Di Kabupaten Grobogan, banjir setinggi orang dewasa membuat kesulitan, bahkan beberapa sekolah terpaksa diliburkan dan ulangan umum ditunda karena jalan dan sekolah terendam banjir, meskipun belum ada laporan korban jiwa.

Baca juga : Banjir Rob Bayangi Pantura Jawa Tengah Hingga Akhir Januari 2024

Di Pekalongan, banjir bandang menyebabkan dua orang tewas, yakni seorang ibu dan anaknya. Sementara itu, 61 orang warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Pati dan Kudus, di mana ratusan warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50-70 centimeter. Bahkan, jalan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayen Pati juga terendam, memaksa pasien dan pengunjung diangkut menggunakan kapal karet (skoci) agar dapat keluar masuk.

Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyatakan bahwa berbagai upaya penanganan bencana telah dilakukan dengan menurunkan sarana prasarana dan personil untuk evakuasi. "Ratusan orang di beberapa daerah banjir sudah kita evakuasi," tambahnya.

Penanganan bencana dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk penyediaan tempat pengungsian, dapur umum, dan distribusi logistik makanan kepada warga yang terdampak. Selain itu, dilakukan juga mensiagakan pompa air portable dan kerja bakti dengan warga membersihkan puing-puing pasca banjir bandang.

Koordinasi dengan Badan Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Penanggulangan Sumber Daya Air (PSDA) juga dilakukan untuk penanganan kondisi sungai. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya