Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pasar Murah Amat Membantu Daya Beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Ardi Teristi
07/3/2024 18:25
Pasar Murah Amat Membantu Daya Beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Warga mendapatkan Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 kilogram yang dijual Rp53 ribu per kantong(MI / Ramdani)

MESKI tidak berdampak pada penurunan harga pangan, kegiatan pasar murah yang dilaksanakan pemerintah terbukti mampu menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah ditengah tingginya harga-harga pangan. 

"Memang, pasar murah tidak bisa membuat harga menjadi turun, tetapi jika tidak diadakan pasar murah, harga bisa menjadi tidak terkendali," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim dalam kegiatan jumpa media yang dilaksanakan oleh Perwakilan Bank Indonesia, Kamis (7/3).

Pelaksanaan pasar murah ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan pasar murah, daya beli masyarakat berpenghasilan rendah bisa dibantu di tengah harga-harga yang tinggi.

Baca juga : Pasar Murah Digeber, Harga Telur Mulai Turun

"Itu penting, tetapi tidak cukup untuk menyelesaikan harga," kata dia.

Pasalnya, harga pasar ditentukan oleh banyak faktor seperti faktor struktural dan luar. Walaupun stok beras di DIY besar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DIT, namun hal tersebut tidak bisa serta merta mempengaruhi harga. 

"Price maker atau price determiniation itu tidak ada di Jogja, tetapi di Pasar Cipinang, Jakarta. Itu konsentrasi pasar beras nasional," kata dia.

Baca juga : Di Tasikmalaya, 3 Ton Beras Ludes dalam Operasi Pasar Murah

Selain itu, harga beras bisa naik karena faktor El Nino yang mengakibatkan musim tanam tertunda sehingga musim panen pun juga tertunda.

Namun, ia menegaskan, berdasarkan data Bulog Yogyakarta, stok beras di DIY masih mencukupi. Selain di gudang Bulog Yogyakarta. Pemda DIY juga memiliki cadangan beras yang tersimpan di Gudang Tarumartani.

Berdasarkan data Bulog Yogyakarta, Beras di DIY tercatat masih 1,2 juta ton. Jumlah itu akan bertambah karena pada April 2024 diperkirakan menjadi puncak panen beras pada tahun ini. Ia berharap momen itu bisa menekan inflasi saat lebaran.

Baca juga : Redam Kenaikan Harga, Pemprov Jatim kembali Gelar Pasar Murah

Di saat bersamaan, pihaknya juga menegaskan, pentingnya memastikan penyaluran distribusi yang baik untuk mengendalikan inflasi. Selain itu, ekspektasi masyarakat juga dijaga terkait keamanan ketersediaan pangan agar tidak terjadi panic buying.

{asar murah di Yogyakarta telah digelar sejak 26 Februari 2024 hingga 18 Maret 2024. Pasar murah tersebut dilaksanakan secara bergantian di kantor kemantren (kecamatan).

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menstabilkan harga, menurunkan harga yang agak tinggi dan mendekatkan layanan kepada masyarakat.

"Pasar murah di kemantren tidak hanya menjual beras, tapi juga gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah, dan bawang putih," kata Singgih. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya