Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengembangan SDM Kepariwisataan NTT Hasilkan Pariwisata Berkualitas

Media Indonesia
06/3/2024 16:15
Pengembangan SDM Kepariwisataan NTT Hasilkan Pariwisata Berkualitas
Plt Dirut BPOLBF Frans Teguh pada Floratama Executive Learning Center di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).(Dok.BPOLBF)

 

MELIHAT berbagai peluang dan tantangan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dari tahun ke tahun, ada tiga spirit yang perlu dibangun bersama para stakeholder di bidang kepariwisataan, yaitu produktivitas, inklusivitas, dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno secara daring saat membuka kegiatan Floratama Executive Learning Center yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (5/3).

Baca juga : BPOLBF-Polres Mabar Siapkan Command Center untuk Keamanan Wisatawan

Sandiaga Uno menyampaikan program pelatihan eksekutif kepariwisataan daerah sebagai bagian program Floratama Learning Center BPOLBF diharapkan bisa meningkatkan kompetensi pengelolaan pariwisata di daerah dengan nilai inovasi dan residensi pariwisata, serta orkestrasi dan sinergi pengelolaan destinasi.

"Semoga dengan eksekutif training ini, pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan NTT dapat terintegrasi dan mendorong pengembangan kepariwisataan Indonesia," ungkap Sandiaga.

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake mengatakan sebagai salah satu provinsi dengan berbagai destinasi unik dan menarik, NTT perlu meningkatkan kapasitas pengelolaan manajemen kepariwisataan agar dapat menghasilkan pariwisata lebih berkualitas. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) pengelola pariwisata.

Baca juga : Otorita Labuan Bajo Jajaki Promosi ke Kazakhstan

"NTT menawarkan berbagai pilihan wisata menarik dan unik bagi wisatawan. Dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai satu dari 5 DPSP (destinasi pariwisata super prioritas) semakin meningkatkan citra pariwisata NTT di tingkat nasional dan internasional. Dunia pariwisata terus berkembang dan semakin kompetitif, tapi di sisi lain daya tarik destinasi wisata tidak hanya ditentukan keindahan dan keunikan, tapi juga manajemen pariwisata berkualitas" ujar Ayodhia.

Ia berharap kegiatan Floratama Executive Learning Center yang diinisiasi Pemprov NTT dan BPOLBF semakin meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pentingnya kualitas SDM yang baik sebagai pengelola pariwisata yang inovatif dan dapat meningkatkan mutu produk layanan lewat orkestrasi, keterpaduan pengelolaan, dan event pariwisata di NTT.

Sementara itu, Plt Dirut BPOLBF yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf Frans Teguh menyampaikan sebagai salah satu inisiator kegiatan, BPOLBF mencoba menyusun berbagai modul pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kepariwisataan para peserta guna menopang kepariwisataan di NTT.

Baca juga : Komunitas Kreatif Labuan Bajo Bisa Jadikan Parapuar Ruang Kreativitas

"Kita berangkat dengan visi sama bahwa dengan menghadirkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan perlu meningkatkan SDM, sehingga semua aktivitas dan entitas kepariwisataan harus berpijak pada manusianya."
"Kami juga ingin semua penyelenggaraan kepariwisataan ini bisa dimulai pada kualitas pariwisata berkarakter, bermartabat, dan berkelanjutan. Ini nantinya tercermin dalam modul-modul yang kami rancang dan bahas bersama selama beberapa hari forum ini berlangsung," jelas Frans.

Pada kegiatan ini, hadir tiga narasumber yang merupakan praktisi dan ahl. Mereka yaitu Dosen Program Studi Arsitektur & Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Indonesia Rino Wicaksono. Kemudian, Akademic Associate Professor yang juga Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Gresik Suyoto, dan Ketua Program Studi Pengelolaan Usaha Rekreasi Poltekpar NHI Bandung Hari Ristanto.

Kegiatan ini dihadiri 50 peserta luring dan 54 peserta daring dari kepala dinas pariwisata, sekretaris dinas pariwisata dan beberapa dinas terkait lainnya di 22 kabupaten/kota di NTT, lintas stakeholder, perwakilan akademisi, dan pegiat pariwisata di NTT. Kegiatan ini berlangsung hingga 8 Maret dengan 13 modul pembelajaran.  (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya