Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jumlah Petugas Pemilu dan KPPS Meninggal di Jatim Terus Bertambah, Total Capai 80 Orang

Faishol Taselan
27/2/2024 16:10
Jumlah Petugas Pemilu dan KPPS Meninggal di Jatim Terus Bertambah, Total Capai 80 Orang
Ilustrasi pelaksanaan pemungutan suara di TPS.(Dok. Antara)

KORBAN meninggal dunia dari petugas penyelenggara Pemilu 2024, termasuk KPPS, di Jawa Timur (Jatim) kembali bertambah. Kini jumlah yang meninggal dunia mencapai 80 orang.

“Awalnya KPU Jatim menyebut petugas yang dilaporkan gugur mencapai 30 orang. Namun dari laporan terakhir sesuai dengan masa tugas kerja KPPS ternyata bertambah menjadi 80 orang,” kata Anggota Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim Eka Wisnu Wardhana di Surabaya, Selasa (27/2).

Menurutnya, penambahan petugas meninggal dunia ini terhitung sejak sebelum hingga sesudah hari pemungutan suara 14 Februari 2024. Per tanggal 25 Februari 2024, batas akhir masa kerja KPPS, itu ada 80 penyelenggara yang meninggal.

Baca juga : Tak ada Pemilu Seharga Nyawa

Sementara itu rincian petugas yang gugur terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), kemudian KPPS, petugas PPS, linmas dan sekretariat PPS.

“Itu sejak pelantikan, di tahun 2023 ada 14 (petugas), di 2024 ada 66 (petugas),” ucapnya.

Ada berbagai faktor penyebab meninggalnya 80 petugas sewaktu menjalankan tugasnya dalam pemilu kemarin. Wisnu merinci banyak petugas menderita sakit, mulai dari hipertensi, diabetes hingga serangan jantung. Kemudian juga ada faktor kelalaian seperti tersengat listrik microphone di TPS hingga meninggal dunia, serta mengalami kecelakaan lalu lintas.

Baca juga : 16 Petugas Pengawas Pemilu Jawa Barat Meninggal, 390 Orang Rawat Jalan

“Di laporan itu ada yang serangan jantung, ada kelelahan, diabetes. Ada juga yang kecelakaan lalu lintas dan (sakit) hipertensi,” katanya.

Wisnu menyebut, petugas gugur terbanyak berasal dari Jember yang jumlahnya mencapai sembilan orang. Meski demikian, jumlah petugas pemilu yang gugur pada 2024 relatif lebih rendah dibanding Pemilu 2019 silam.

“Dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu, itu turun. 2019 itu ada 118 (petugas meninggal),” imbuhnya.

Baca juga : Anggota KPPS di Sidoarjo Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Kini pihak KPU Jatim sedang melakukan proses pendataan dan verifikasi kepada 80 ahli waris petugas pemilu yang meninggal dunia untuk diberikan santunan. Wisnu menyebut, pemberian santunan sudah mulai diterima sejumlah ahli waris yang tersebar di kabupaten/kota se Jatim

“Sampai sekarang, ada yang sudah dibayar ada yang belum, ada yang dibayarkan melalui BPJS, ada yang melalui KPU. Tapi prinsipnya kami mendorong agar yang bersangkutan itu santunannya dibayarkan,” ujarnya.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik