Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
UNIVERSITAS Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menggelar pasar murah beras. Pelaksanaannya berbarengan dengan Pasar Malam UMP, yang digelar pada Jumat (23/2) malam. Hanya dalam waktu 15 menit saja, beras murah yang ditawarkan ludes terjual habis.
Pada gelaran pasar murah tersebut, warga hanya menebus dengan Rp5 ribu untuk beras seberat 2 kilogram (kg).
"Sangat murah, karena di pasaran saat sekarang mencapai Rp16 ribu per kg bahkan ada yang Rp17 ribu per kg," kata Warti, warga Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran.
Baca juga : Setelah Beras dan Cabai, Giliran Harga Telur yang Melonjak
Meski demikian, Warti hanya boleh menebus satu paket seberat 2 kg saja, agar semakin banyak yang memperoleh beras murah.
"Mudah-mudahan saja, gelaran pasar murah seperti ini dilanjutkan kembali," ungkapnya.
Sementara Kastini, 34, warga Kembaran juga ikut menyerbu beras murah. Karena, selain dengan uang cash, mereka bisa membeli secara cashless.
Baca juga : Pemkot Bandung Geser Operasi Pasar Beras SPHP ke Kelurahan, Cek Lokasinya di Sini
"Saya tadi pakai QRIS, karena disarankan dengan cashless. Terima kasih, karena ada beras murah yang dijual di sini," katanya.
Sementara itu, Rektor UMP Jebul Suroso mengatakan penjualan beras murah itu sebagai bagian dari kepedulian UMP kepada masyarakat luas.
"Kami memandang harga beras sedang tinggi sebenarnya ini berkah bagi petani. Tetapi kami merespons sedikit dari kami bagikan melalui penjualan beras murah. Kita juga mengedukasi masyarakat supaya membeli dengan mode cashless, bekerja sama dengan BI dan BRI," ujarnya.
Baca juga : Kabupaten Sukabumi Gelar Operasi Pasar Murah Beras
Selain beras, UMP juga akan menjual minyak goreng murah. Rencananya penjualan minya goreng murah akan digelar pada Sabtu (24/2).
"Mudah-mudahan ini ikhtiar kita membantu masyarakat yang sedang berat membeli kebutuhan pokok," kata Jebul.
Dia mengatakan penjualan beras murah merupakan salah satu bagian kegiatan besar Pasar Malam UMP yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berlangsung hingga Minggu (25/2).
Pasar Malam UMP merupakan upaya dari kampus untuk memfasilitasi pelaku UMKM yang ada di Banyumas. Ada 120 UMKM yang ikut serta dalam Pasar Malam UMP.
"Mahasiswa pada senang juga. Ada 13 ribuan yang masuk dengan tiket. Ada juga mahasiswa yang ikut jualan," pungkas Jebul. (Z-1)
Ayah dan anak balitanya ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam sumur tua di Desa Pejogol, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Potensi cuaca ekstrem di 13 daerah di Jawa Tengah berlangsung hingga Selasa (8/7) yakni Banyumas hingga Salatiga,
peserta BPJS Kesehatan yang terdampak penonaktifan masih memiliki kesempatan untuk mengaktifkan kembali keanggotaannya dan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan lewat dinsos.
SPMB 2025 tingkat SMP di Banyumas, Jawa Tengah tahun ajaran 2025/2026 menuai banyak sorotan dari para orangtua karena server sempat down.
Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan Program Semangat Penanganan Anak Tidak Sekolah (Sipatas) sebagai langkah percepatan penanganan anak putus sekolah.
BANK Indonesia (BI) Tegal, memanfaatkan momen acara ritual sedekah laut di Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan menggelar pasar murah.
Diharapkan kegiatan pasar murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu diharapkan juga untuk memperbaiki perekonomian
Pemprov Bengkulu, menggelar pasar murah menjelang Idul Adha 1446 Hijriah sebagai upaya mencegah lonjakan inflasi dan juga untuk menjaga stabilitas harga komoditas pokok.
Bahan pokok yang dijual dengan harga murah berupa bumbu dapur seperti cabai rawit, cabai besar kriting, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang dan wortel.
Gubernur Khofifah tinjau pasar murah di Singosari, Malang. Warga antusias beli bahan pokok murah untuk kendalikan inflasi dan tekan angka stunting.
Namun berkat subsidi sebesar Rp131.750 dari Pemprov, masyarakat hanya perlu menebusnya seharga Rp15.000 per paket.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved