Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SAAT ini Kementerian Pertanian (Kementan) sedang aktif mengedukasi generasi muda untuk berwirausaha bidang pertanian.
Upaya tersebut ditempuh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP), Kementan, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan].
Polbangtan Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit Jawa Barat (PPIU Jabar) Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) gencar mengumpulkan para petani muda untuk dilatih dalam berbagai bidang manajerial untuk memajukan bisnisnya di dunia pertanian.
Baca juga : Dorong Agropreneur di Subang, Petani Muda Kembangkan Klaster Nanas
Upaya tersebut ditempuh Webinar Milenial Agriculture Forum (MAF) yang rutin digelar setiap pekan untuk mempertemukan para petani muda dengan profesional perbankan dan pihak pemerintah untuk sharing knowledge dan menyosialisasikan program yang dimiliki sehingga menjadi tepat sasaran.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa para petani muda dituntut untuk dapat selalu melakukan inovasi baik dalam berproduksi maupun mengembangkan usahanya mengikuti perkembangan jaman.
Pendapat senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa inovasi sangat diperlukan untuk menggenjot produktivitas pertanian.
Baca juga : Polbangtan Kementan Kawal Petani Milenial di Jabar Implementasi Smart Farming
“Harus ada inovasi untuk menggenjot produktivitas, sehingga kesejahteraan petani pun bisa ditingkatkan, dan ini menjadi tujuan pertanian, selain tentunya menyediakan pangan bagi masyarakat,” kata Dedi Nursyamsi.
Plh Direktur Polbangtan Bogor, Rudi Hartono mengatakan kali ini MAF diadakan pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)]Agrospora, Kabupaten Subang, Jabar, belum lama ini, dengan mengundang eksekutif Bank Mandiri sebagai narasumber.
"Dalam setiap bidang usaha harus memiliki inovasi untuk mengimbangi perubahan zaman. Untuk petani muda, bisa ikut program wirausaha mandiri terkait keikutsertaan sepertipengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada bank penyalur dana KUR," kata Rudi.
Baca juga : Polbangtan Bimbing Milenial Jadi Wirausaha Pertanian di Subang, Jabar
Saat ini, menurut Rudi, banyak petani muda yang menjadi penerima manfaat Program YESS yang sudah menjadi nasabah melalui Program KUR yang tergolong mudah, karena KUR merupakan program pemerintah.
Tidak hanya dari perbankan, katanya lagi, Webinar MAF juga mengundang pihak pemerintah yakni Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang mengakses Usaha Mikro, Kecil dan Menengah [UMKM] sehingga hasil produksi pertanian dari para petani muda bisa menembus dan masuk ke pasar modern.
"TPKAD sangat terbuka terhadap informasi dari masyarakat yang ingin berkonsultasi mengenai akses modal," kata Rudi Hartono.
Baca juga : Pacu Usaha Petani Milenial, Kementan Gandeng Baznas dan Pegadaian Syariah
Diketahui, TPKAD Subang pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Iabar Ridwan Kamil terkait percepatan akses permodalan bagi wirausaha muda di daerah melalui kerjasama dengan perbankan setempat.
Tentunya, tidak lengkap jika Webinar MAF tidak mendatangkan sosok sukses petani muda yang dapat menginspirasi dan menjadi panutan para petani muda lainnya. Untuk edisi MAF kali ini, YESS PPIU Jabar mengundang Jajang Yuliandri, yang merupakan offtaker komoditas jamur tiram.
Pria yang akrab disapa Ute ini memulai usaha budidaya jamur tiram pada 2013, terinspirasi dari nasabah pada saat dia masih bekerja di perbankan.
Baca juga : Swakelola Agribisnis, Kementan Tingkatkan Kemandirian Petani Milenial
Mengingat, orangtuanya berprofesi petani, Ute mengaku banyak belajar dari orang tuanya. Ute mengetahui informasi tentang Program YESS pada 2021.
Ute mengaku banyak belajar mengenai literasi keuangan hingga pada 2023, berbekal pengalaman usaha yang mumpuni, Ute mendapatkan bantuan modal.
“Target produksi sebesar 50 kg per hari. Jangan pernah putus semangat. Ketika berbicara modal, ternyata luar biasa banyak kesempatan. Tidak hanya dari perbankan, juga program bantuan dari pemerintah,” katanya lagi. (S-4)
MENYONGSONG Bulan Ramadha 1444 Hijriah , Tim Satgas Pangan Kementerian Pertanian RI wilayah Jawa Barat, mengecek langsung ketersediaan bahan pangan di pasar tradisional Kota Bogor
POLBANGTAN Bogor dalam jajaran Eselon 1 Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) kembali meraih penghargaan terkait kinerja dalam mendukung program Kementan.
PENDIDIKAN vokasi Kementan menghubungkan dengan industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal baru.
PROGRAM Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) Polbangtan Bogor melepas Mahasiswa semester V untuk melaksanakan magang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
PENDIDIKAN vokasi Kementerian Pertanian RI, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) mengadakan aneka kegiatan dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94.
BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polbangtan Bogor mengumpulkan donasi untuk korban gempa Cianjur di Kecamatan Caringin, Provinsi Jawa Barat. Mereka juga menggelar trauma healing.
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kenaikan diduga terjadi karena pasokan yang minim, karena banyak petani yang gagal panen.
Kepolisian dinilai telah mengungkap kasus kematian ibu dan adiknya secara profesional dan terang benderang.
Sebanyak 15 peserta pesta minuman keras harus dilarikan ke rumah sakit, 11 di antaranya tewas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved