Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, kembali menggelar operasi sumbing bibir gratis, kali ini di kawasan Indonesia Timur, Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bekerja sama dengan Rotary Club Semarang Bojong, operasi sumbing bibir dan langit-langit ini dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik, Belu, NTT.
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat telah menyerahkan donasi Rp533 juta untuk operasi bagi 60 anak, melalui Presiden Rotary Club Semarang Bojong, Lili Santoso. Penyerahan dilakukan secara simbolos, Kamis (25/1).
Irwan Hidayat mengatakan bahwa bantuan ini tujuannya untuk meringankan beban orang tua yang anaknya mengalami sumbing bibir. “Kami bisa merasakan bahwa anak-anak yang menderita bibir sumbing kesulitan untuk makan dan kurang percaya diri terhadap penampilannya. Maka itu, hari ini kami kembali memberikan bantuan operasi sumbing bibir gratis bagi 60 penderita yang ada di wilayah Belu, NTT”, ujar Irwan.
Baca Juga: Peringati HDI dan HKSN, Kemensos Gelar Operasi Katarak Hingga Khitanan Massal
“Bantuan yang diberikan ini merupakan bagian dari upaya Sido Muncul untuk berkontribusi pada masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Kami berharap baksos operasi sumbing bibir ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk ikut menyelenggarakan kegiatan yang sama, karena angka penderita sumbing bibir di Indonesia tergolong masih tinggi. Semakin banyak yang mengadakan, mudah-mudahan semakin banyak pula yang bisa terobati,” lanjut Irwan.
Operasi bibir sumbing kali ini adalah yang ketiga dilakukan. Yang pertama 2018, 2019 di Kupang dan hari ini, 2024. Secara total, sebanyak 514 pasien di berbagai wilayah Indonesia telah dibantu operasi bibir sumbing.
Baca Juga: Sido Muncul Salah satu Penerima Paramakarya dari Kemenaker
Selipkan dalam doa
Bupati Belu Agustinus Taolin sangat berterimakasih pada Irwan atas bantuannya. Bupati Agustinus minta para suster mendoakan Irwan, juga para dokter yang terlibat.
''Bapak Irwan ini, di samping orang besar juga orang yang punya hati. Terimakasih bapak. Dan suster, tolong selipkan ibu Nora dan Lili dan Sido Muncul dalam doanya. Terimakasih para dokter yang sudah datang jauh-jauh ke Belu ini,'' harap Bupati Agustinus.
Direktur RS Katolik Marianum Halilulik sr dr Maria Andriana Neno merasa mendapat kehormatan karena rumah sakit yang dipimpinnya mendapat kepercayaan melaksanakan acara ini. Mariani pun berharap anak-anak yang operasi kemarin, hari ini, dan besok, dapat tersenyum manis.
"Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih pada bupati yang hadir membuka kegiatan. Juga kepada Yayasan Rotary Club yang telah menginisiasi acara ini. Terimakasih juga kepada PT Sido Muncul. Ini sungguh suatu kehormatan bagi kami karena rumah sakit kami mendapat kepercayaan melaksanakan acara ini. Trimakasih," ujar Marianus.
Ketua Tim Dokter Operasi M Rizqi Setvarto menyatakan senang membantu dan menjadi harapan bagi warga di Belu. "Puji syukur karena kami beserta rombongan bisa tiba dengan sehat dan selamat. Kami merasa sangat terhormat bisa diterima dengan sangat di sini. Semoga harapan bapak dan ibu semua dapat kami wujudkan. Maafkan jika ada hal-hal yg kurang berkenan,'' ujar Rizqy.
Bukan yang pertama
Ketua Panitia Operasi Bibir Sumbing dari Rotary Club Semarang, Leonora Aprilita menjelaskan bahwa kolaborasi denga Sido Muncul ini bukan yang pertama. ''Kami kerja sama di Semarang dan bakti sosial di Wonosobo. Ini merupakan wujud nyata. Terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Irwan atas terselenggaranya kegiatan ini,'' imbuh Nora.
Menurut Nora, dalam jangka panjang, sumbing memengaruhi dan memberi dampak fisik pada masa depan anak-anak yang mengalaminya. Sehingga Nora berharap operasinya lancar dan anak-anak bisa tersenyum kembali.
Di akhir kegiatan, Irwan berharap apa yang pihaknya lakukan berguna dan bermanfaat. Irwan mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi olah Rotary Club. ''Saya selalu bersyukur bisa melakukan kerja sama bisa melakukan operasi bibir sumbing dan katarak. Nora dan Lili selalu WA (whatsapp) saya. Jadi ga, jd ga? Saya jawab.. iya.. iya pasti jadi,'' tuturnya.
Irwan mengatakan dirinya tidak bisa membayangkan anak-anak yang bibirnya sumbing. ''Saya harapkan nanti anak-anak ini tersenyum, sehat, tidak rendah diri. Siapa tahu nanti menjadi orang-orang seperti gubernur, dokter. Bagi siapa saja yang membantu dan siapa saja yang sesama yang miskin bibir sumbing,'' tambahnya.
''Saya doakan para orangtua dan anak-anak bahwa Anda berada di tangan yang tepat. Saya dan seluruh keluarga besar Sido Muncul sedih melihat anak bibir sumbing. Kami berharap bantuan kami membawa perubahan dan senyum. Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat. Dan berguna bagi mereka yang menderita bibir sumbing.'' (S-1)
Ada dua tipe kelainan bibir dan langit-langit, yakni kelainan multiple dan isolated.
KASUS kelahiran bayi dengan bibir sumbing sangat sering ditemukan, sekitar 1:1.000 kelahiran. Ini faktor penyebab dan cara penanganannya.
Rasa senang bukan main juga tergambar di wajah orangtua Denaya Elshanum Tridharma, 13 bulan, asal Tambun Utara, Bekasi.
Irwan berharap kegiatan yang diadakan Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
Cleft Craniofacial Center (CCC) RSCM-FKUI setiap tahun pada bulan Juli secara rutin memeriahkan Cleft Awareness Month dengan berbagai acara.
Lets Share Indonesia menggelar webinar edukasi tentang perbaikan pada bekas luka operasi bibir dan fistula palatum berkolaborasi dengan CCC Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Menyusuri kawasan M Bloc Space, Jakarta Selatan, yang kini mendenyutkan kehidupan kaum urban, kita akan menemukan Suwe Ora Jamu di antara jajaran kafe di sana.
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, Inggrid Tania, menekankan pentingnya pemahaman yang baik dalam mengonsumsi jamu dan herbal.
Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, menggarisbawahi pentingnya budaya jamu dalam menjaga kesehatan dan kebugaran masyarakat Indonesia.
Belum banyak orang yang mengonsumsi jamu, salah satunya karena belum terbiasa dengan rasanya yang pahit
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
PENELITI Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PRBBOT) BRIN Suharmiati mengungkapkan khasiat ramuan tradisional Madura baik untuk kesehatan perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved