Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
GUNA menghadapi bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar apel pasukan siaga bencana hidrometeorologi, di halaman Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (22/11).
Bupati Sri Mulyani menghimbau latihan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana di lingkungan guna mengurangi risiko bencana. "Perlu diketahui, berdasarkan surat BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, bahwa awal musim hujan mundur dari normal dan baru mulai November 2023, dan puncak musim hujan nanti akan terjadi pada bulan Februari 2024," kata Sri di hadapan ratusan personel TNI, Polri, dan relawan kebencanaan dari berbagai unsur organisasi. Apel pasukan siaga bencana ini dihadiri Forkopimda, BBWS Bengawan Solo, dan Kepala OPD Kabupaten Klaten.
Saat ini, kata Sri merupakan masa transisi. Di mana bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan masih mungkin terjadi. Namun saat puncak musim hujan berpotensi terjadi banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Baca juga: Baznas Klaten Mantu Tujuh Pasangan Pengantin, Tertua Umur 63 Tahun
"Karena itu, saya minta semua elemen dan unsur terkait untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, baik ancaman di masa peralihan musim maupun pada puncak musim hujan," kata Bupati Klaten.
Sejumlah langkah mitigasi jelang musim hujan sudah dilakukan. Seperti pembersihan saluran air, normalisasi sungai, pembuatan dinding penahan tebing, dan penanaman vegetasi tumbuhan berakar kuat di wilayah rawan bencana longsor.
Baca juga: Memasuki Musim Hujan, BPBD Klaten belum Hentikan Penyaluran Bantuan Air Bersih
Bupati Klaten itu juga meminta masyarakat yang dekat wilayah tambang tanah urug untuk pembangunan proyek strategis nasional (PSN) jalan tol Jogja-Solo, waspada potensi longsor.
"Saya mengajak seluruh elemen, unsur, instansi terkait, dan stakeholder untuk terus berkoordinasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana. Sebab, pada hakikatnya bencana adalah urusan bersama untuk kemanusiaan," tandasnya.
Dalam apel siaga itu, BPBD Klaten menampilkan sarana dan prasarana penunjang kesiapsiagaan bencana, mulai peralatan relawan hingga kesiapan dapur umum saat terjadi bencana. (Z-3)
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta masing-masing wilayah kabupaten/ kota secara detail mengenali ancaman bahaya serta memiliki data terkait potensi bencana.
Sidak kali ini dilakukan secara acak dengan tujuan mengevaluasi kesiapsiagaan prajurit jajaran TNI AL serta untuk memahami situasi dan kondisi di berbagai satuan terutama saat hari libur.
Dirjen Migas KESDM Tutuka Ariadji bersama direksi Pertamina Patra Niaga meninjau langsung sarana dan fasilitas operasional, serta memastikan pasokan energi dalam kondisi aman.
Melalui kegiatan Apel Pasukan Siaga Nataru ini, Deri Prasetio Utomo selaku Senior Manager PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Tengah memberikan arahan kepada seluruh peserta apel.
Irjen Pol Firman Shantyabudi menambahkan seluruh anggota yang akan dilibatkan pada satgas yang sudah dibentuk menurut struktur organisasi memiliki satu pemahaman yang sama.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved