Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KONDISI global yang berangsur pulih pascapandemi sejak awal 2023 mulai diikuti gerak roda perekonomian. Disrupsi digital memunculkan berbagai inovasi, termasuk di bidang keuangan dalam bentuk financial technology (fintech).
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai keuangan digital, khususnya di Kalimantan Tengah, PT Info Tekno Siaga (Adapundi) bersama peer-to-peer lain menyelenggarakan seminar keuangan di Palangkaraya pada Jumat (27/11/2023). Seminar yang mengusung tema Kiat Optimalkan Teknologi Digital Masa Kini bertujuan memberikan pengetahuan tentang fintech, pengenalan produk dan layanan, hingga kiat mengelola keuangan dengan bijak.
Narasumber yang hadir dalam sesi talkshow di Universitas Palangkaraya merupakan sosok yang piawai dalam industri fintech. Head of Operation Adapundi Minerva Agustiani melihat bahwa saat ini ialah waktu yang ideal untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan digital. "Sangat penting bagi kita secara pribadi untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko, manfaat, dan tantangan yang terkait dengan penggunaan layanan fintech lending agar kita dapat menggunakan teknologi ini dengan bijaksana," ujarnya.
Baca juga: Baznas Salurkan Beasiswa dan dan Paket Logistik Keluarga di Yogyakarta
Penggunaaan teknologi keuangan digital (fintech) semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, harus diakui masih diperlukan kerja, ruang, dan waktu dalam hal pemerataan informasi dan literasi.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah masih rendah hanya mencapai 32,73%. Berangkat dari situasi tersebut, diperlukan upaya berkelanjutan demi percepatan dan perluasan literasi keuangan secara merata. Di Indonesia, kehadiran fintech telah membantu masyarakat dan menjadi bagian dalam kehidupan keseharian. Fintech juga menyediakan kemudahan finansial mulai dari layanan perbankan secara personal, akses permodalan, hingga aktivitas transaksi sehari-hari.
Baca juga: Menko PMK Siap Wujudkan Yahukimo Sebagai Daerah Lumbung Pangan Papua Pegunungan
Lembaga-lembaga keuangan memiliki peran penting untuk membantu masyarakat memahami konsep keuangan melalui berbagai kegiatan edukatif. Hal ini juga turut mendukung program dan target dari Pemerintah, terkait pemberdayaan ekonomi secara makro maupun mikro. Melanjutkan komitmen sebagai lembaga keuangan resmi di bawah OJK, Adapundi terus menggiatkan dan membuka ruang edukasi sekaligus diskusi bersama generasi muda. Literasi keuangan digital dapat menjadi bekal generasi muda sekaligus menyiapkan potensi bonus demografi yang berpengetahuan dan bijak dalam mengelola keuangan secara digital.
Adapundi optimistis edukasi langsung kepada mahasiswa sebagai agen perubahan, efektif sebagai media sosialiasi, dan memperluas pengetahuan tentang fintech dan penggunaannya. Tingginya animo dan antusiasme peserta seminar di Universitas Palangkaraya mendorong Adapundi untuk menggelar kegiatan serupa di beberapa kota besar lain. (Z-2)
Setiap anak memiliki tahap perkembangan yang berbeda. Untuk mencapai perubahan perilaku yang berkelanjutan, diperlukan langkah-langkah jangka panjang dengan konsistensi yang tinggi.
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Peserta juga diberikan pelatihan tentang bagaimana memperoleh penghasilan tambahan bagi kesejahteraan keluarga memanfaatkan platform digital.
Podcast #FintechVerse, sebagai wadah literasi sekaligus media bagi para pelaku usaha fintech lending
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, telah berpartisipasi dalam program Tabungan Simpanan Pelajar yang tersedia dalam skim konvensional dan Syariah
Turki dan Nigeria dijadikan tempat percontohan dimulainya FinFreen, dan memiliki rencana untuk menerapkan FinFreen di beberapa tempat lainnya.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Gerakan Smartfren 100 persen untuk Indonesia, merangkum berbagai upaya Smartfren untuk meningkatkan literasi digital serta pemanfaatan internet.
Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring informasi di era digital yang penuh tantangan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved