Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, kembali meluncurkan program baru untuk menekan angka tengkes di kota itu.
Kepala Dinas Kesehatan, Rochmat Jassin Moenawar mengatakan, program yang diberi nama Kelor Untuk Penanganan dan Atasi Stunting yang disingkat KUPAS itu, merupakan program inovasi Dinas Kesehatan yang diinisiasi sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
“Dalam pratiknya, program KUPAS akan dijalankan seluruh Puskesmas yang ada di Palu,” terangnya di Palu, Jumat (6/10).
Menurut Rochmat, program ini akan menonjolkan kelor sebagai bahan utama dalam mengatasi tengkes.
Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian ilmiah, sudah terbukti bahwa tanaman kelor memiliki kandungan gizi yang sangat bagus untuk pertumbuhan.
“Ini sejalan dengan istilah yang menyebutkan bahwa kelor adalah tumbuhan ajaib. Apa lagi di Palu kelor tumbuh dengan subur,” tegasnya.
Rochmat menjelaskan, meski kelor banyak manfaat, namun dalam upaya penanganan tengkes secara umum, tidak didominasi oleh penggunaan kelor.
“Paling tidak kelor diharap bisa menjadi bagian dari komposisi bahan pangan, seperti bahan tambahan untuk membuat bubur balita,” ungkapnya.
Rochmat menambahkan, bahwa kelor hampir ada di semua daerah, terlebih di Palu, kelor tumbuh dengan subur.
Namun, dalam penggunaannya sebagai bahan makanan untuk penanganan tengkes, baru Palu yang memulainya.
“Semoga program KUPAS ini bisa sesuai harapan sehingga angka tengkes di Palu bisa nol kasus,” tandasnya.
Berdasarkan data pemerintah Palu, jumlah prevalensi tengkes di Palu berjumlah 1.221 balita dari 22.400 anak yang ada di kota itu.
Dan dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka kasus tengkes di Palu naik dari 23,9% dari dua tahun sebelumnya menjadi 24,7% di tahun lalu, atau mengalami peningkatan 0,8%.
Pemerintah Palu pun menargetkan 2024 mendatang prevalensinya bisa turun. (Z-8)
MANAJEMEN Persipal Palu, Sulawesi Tengah, berencana melakukan try out (uji coba) ke Pulau Jawa.
Berdasarkan rencana, Witan Sulaeman hanya berlibur beberapa hari di Palu usai menjalani karantika setelah tiba ke Indonesia.
Meski telah menjalin kesepakatan, Bambang Nurdiansyah atau akrab disapa Banur masih menunggu surat resmi dari klub sebelumnya, Rans Nusantara.
Pihak manajemen merasa tidak pernah tanda tangan persetujuan agar kompetisi kasta kedua liga Indonesia itu dihentikan.
Bonus diserahkan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid bertepatan dengan peluncuran Palu Sport Event 2023 di Palu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved