Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PULUHAN hektare lahan bawang merah di Kabupaten Pidie, Aceh, saat ini diserang ulat penggerek daun. Ulat berwarna hijau daun itu menggasak bagian pucuk bawang hingga turun sampai umbi.
Lahan-lahan yang terserang ulat kecil berparuh keras itu tersebar di Kecamatan Peukan Baro, Simpang Tiga, Pidie, Indrajaya dan Kecamatan Kembang Tanjung. Di Kecamatan Pekan Baro, lokasi paling parah serangan adalah di Kemukiman Bambi.
Jamil, petani bawang di Kecamatan Peukan Baro, kepada Media Indonesia, mengatakan pertumbuhan populasi ulat sebesar lidi kelapa itu tergolong sangat cepat. Dalam sepekan saja bisa menyebar belasan hektare.
Baca juga: Jelang Musim Panen, Sawah di Pidie Diserang Burung Pipit
Bila tidak segera diatasi semua daun bawang bisa lenyap. Kalau daunnya habis akan mengganggu pertumbuhan umbi sehingga berakibat puso (gagal panen).
Dikatakan Jamil, untuk mencegah serangan tidak meluas petani harus rajin mengontrol dan membuang ulat dari daun bawang. Lalu lebih sering menyemprot racun.
Baca juga: Petani Pinrang Manfaatkan Burung Hantu untuk Barantas Hama Tikus
"Saya sering mengutip ulat penggerek hijau itu dari pucuk daun. Lalu meyemprot (racun) setiap pagi dan sore hari. Itulah yang rajin saya lakukan hingga serangan tidak begitu parah," tutur Jamil.
Berdasarkan keterangan dari beberapa petani, pada panen bulan lalu, sebagian besar mengalami kerugian. Ditengarai itu juga diakibatkan kekeringan akibat El Nino.
Produksi bawang yang biasanya mencapai 12 banding 1, ternyata hanya mendapat berkisar 4 sampai 6 banding 1.
"Sering hasil produksi panen mencapai 12 kg dari 1 kg benih. Tapi sebulan lalu hanya 4 sampai 6 kg dari 1 kg benih unggul" kata Syarif, tokoh masyarakat Kemukiman Bambi, Kecamatan Peukan Baro. (Z-6)
Bawang mreah batu sangat potensial dikembangkan di Kecamatan Cigedug. Panen raya dukung oleh cuaca dan udara yang ideal untuk berbagai jenis tanaman.
Harga bawang merah saat ini sudah mencapai Rp55 ribu per kilogram. Padahal saat Lebaran lalu harga komoditas ini hanya Rp20 ribu per kilogram.
Kenaikan bawang merah membuat para konsumen yang biasanya membeli 1-2 kg harus menguranginya. Mereka hanya bisa membeli 1/4 kg.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Satu lagi calon varietas lokal siap meramaikan keragaman jenis bawang merah Indonesia. Calon varietas itu diberi nama Lokana yang dikembangkan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan,
Pemprov DKI mengkhawatirkan potensi kenaikan harga bawang merah jika pasokan terhambat. BUMD seperti PT Food Station TJipinang Jaya juga diminta menyiapkan stok komoditas pangan.
Kejadian itu membuat mereka harus mengeluarkan biaya ektra untuk membeli pestisida.
Kementan dan Kodim 0613/Ciamis untuk melakukan Gerakan Percepatan Tanam Pengendalian Hama Terpadu di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama
Kalteng Putra masih memiliki kesempatan untuk merebut tiket final melalui leg kedua yang akan dihelat di kandang sendiri, Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Jumat (5/4).
Kegiatan ini juga menjadi wadah interaksi dan pertemuan pelaku bisnis dan pemangku kepentingan lainnya pada proses pertukaran inovasi teknologi terkini dalam industri pengendalian hama.
Menggunakan cuka apel tersebut nantinya lalat akan menampel dan masuk dalam perangkap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved