Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Stok Beras di Bali Aman

Arnoldus Dhae
24/9/2023 09:57
Stok Beras di Bali Aman
Ilustrasi stok beras di Bali.(ANTARA/BUDI CANDRA SETYA)

STOK beras di Bali dipastikan aman dalam menghadapi El Nino. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya. Ia menyampaikan dirinya dua hari lalu sudah menyambangi gudang Bulog Bali dan melihat langsung stok beras. Gudang yang disambangi ialah Gudang Bulog Batubulan.

"Saya sudah lihat langsung di gudang beras. Stok masih cukup. Ini juga untuk antisipasi ancaman El Nino beberapa bulan ke depan. Stok beras di Bali aman," ujar Mahendra Minggu (24/9).

Mahendra mengatakan, dampak El Nino telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan membuat kekhawatiran yang ditimbulkan terhadap ketahanan pangan, salah satunya yakni beras.

Baca juga: BMKG Prakirakan El Nino di NTT Bertahan Sampai Awal 2024

Kepala Bulog Kanwil Bali Sony Supriadi mengungkapkan ada 7 gudang Bulog di Bali. Total keseluruhan stok pasokan beras saat ini mencapai 15.000 ton.

Harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di Bulog adalah Rp9.950 per kilogram. Sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) beras SPHP di pasaran adalah Rp10.900 per kilogram.

"Berdasarkan hasil pemantauan, ketersediaan beras di Gudang Bulog Batubulan saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan, dengan distribusi beras berjalan lancar," terangnya yang juga mengatakan stok beras di Gudang Batubulan ialah 833 ton.

Baca juga: Harga Beras di Klaten Masih Bertahan Tinggi

Pihaknya juga bersama dengan stakeholder terkait lainnya terus memantau harga beras di beberapa pasar tradisional. Harganya masih terpantau normal.

Bila ditemukan harga yang terlampau tinggi atau di luar batas kewajaran maka pemerintah provinsi akan segera berkoordinasi dengan Bulog untuk segera melakukan operasi pasar. "Sejauh masih ikut harga SHPP, maka kami anggap itu wajar. Tapi kalau terlalu tinggi maka kami harus cek apa penyebab dan solusinya," kata Mahendra. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya