Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENJELANG Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Kota Palembang bekerjasama BPJS Ketenagakerjaan memastikan bahwa tenaga penyelenggara Pemilu adhoc sudah terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang, Moch Faisal mengatakan tenaga penyelenggara Pemilu di Palembang sangat memerlukan adanya jaminan selama berlangsungnya Pemilu nanti. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi langkah KPU Kota Palembang yang mendaftarkan tenaga penyelenggara Pemilu sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Ini sebagai upaya melindungi penyelenggara Pemilu di tingkat adhoc. Sebelumnya, KPU Kota Palembang telah beberapa kali melakukan penjajakan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Upaya ini dilakukan mengingat tugas yang
menjadi tanggung jawab penyelenggara Pemilu di tingkat adhoc memiliki resiko tinggi," kata Faisal, Rabu (16/8).
Baca juga: Petugas Pemilu Diminta Perhatikan Hak-hak Kelompok Rentan, Termasuk Hak Privasi ODHA
Ia mengatakan dengan sudah terdaftarnya tenaga penyelenggara Pemilu 2024 di Kota Palembang sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan tentunya dapat memberikan perlindungan kepada mereka. "Para petugas Pemilu juga memiliki resiko sosial dalam menjalankan tugasnya. Hal ini berkaca pada penyelenggara Pemilu sebelumnya, banyak kasus para petugas yang meninggal dunia saat mengawal jalannya pesta demokrasi," ungkap Faisal.
Ia menjelaskan terdapat dua program perlindungan yang diberikan kepada para petugas Pemilu yakni perlindungan program JKK dan JKM. Jumlah peserta yang akan dilindungi total sebanyak 407 orang terdiri atas seluruh PPS (kelurahan) dan PPK (kecamatan) se-Kota Palembang.
"Manfaat yang didapatkan jauh lebih besar, yaitu perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat total tetap, serta layanan homecare," jelasnya.
Baca juga: Upaya KPU Cegah Korban Jiwa Petugas Pemilu 2024
Sedangkan jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta serta beasiswa pendidikan untuk dua orang anak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, maksimal Rp174 juta.
Melalui perlindungan program tersebut, jika ada peserta yang mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya pengobatan dan perawatan medis akan ditanggung oleh pihak BPJamsostek sampai dinyatakan sembuh.
"Kami siap menjalin kolaborasi dengan seluruh pihak lainnya untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh pekerja Indonesia. Karena dengan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan, pekerja dapat lebih fokus dalam bekerja karena terbebas dari rasa cemas sehingga berujung pada produktivitas yang terus meningkat dan citacita universal coverage jaminan sosial dapat segera terwujud," kata Faisal. (Z-6)
Dukungan untuk pasangan Amin ini dilakukan secara sukarela oleh para pengemudi angkutan kota.
Jumlah bilik dan kotak suara yang diterima sesuai dengan total tempat pemungutan suara (TPS) di Bandung Barat
Logistik Pemilu yang mulai didistribusikan saat ini baru dua jenis, yakni kotak dan bilik suara.
Pemilih disabilitas ini tersebar di seluruh kecamatan di Bandung Barat,
Ketua Umum Ika Unpad diminta menggelar forum diskusi atau panggung debat yang menghadirkan seluruh calon presiden dan calon wakil presiden
Bawaslu akan merekomendasikan ke KPUD pada saat membangun TPS di Kabupaten Bandung, salah satunya adalah penyediaan fasilitas alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Dari total korban terdiri dari 144 orang di antara mereka meninggal dunia dan 883 orang sakit.
Secara keseluruhan di Bogor Raya, pejuang demokrasi yang meninggal hinggal Sabtu (27/4) sebanyak 10 orang. Delapan di Kabupaten Bogor dan dua di Kota Bogor.
Di Mumbai, India, Jokowi-Amin mendapat 210 suara sementara Prabowo-Sandi hanya 90 suara.
KEPOLISIAN Daerah Jawa Barat menyiagakan Tim Urusan Kesehatan (Urkes) yang bertugas untuk mengecek kondisi kesehatan petugas pemilu di lapangan.
Sebelum meninggal, kata Tati, suaminya sempat curhat kapok tidak mau lagi menjadi petugas KPPS karena cukup beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban.
Endang sempat dirawat di beberapa rumah sakit, di antaranya RS Cibabat, RSUD Lembang kemudian dirujuk ke RSHS Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved