Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DINAS Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diminta untuk melakukan berbagai upaya untuk antisipasi
kekeringan dampak dari fenomena El Nino.
Sementara itu, lahan pertanian di 22 wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten berpotensi terdampak El Nino. Bahkan, saat ini lahan persawahan
di beberapa wilayah sudah kekeringan.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Jajang Prihono, saat ditemui Media Indonesia usai rapat koordinasi dengan kepala OPD di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (14/8).
Baca juga: Sulsel Percepat Masa Tanam Antisipasi El Nino
"Kami sudah minta kepada Dinas Pertanian Klaten untuk intervensinya. Karena, kini sudah diidentifikasi ada 22 wilayah kecamatan yang berpotensi terdampak fenomena El Nino," jelasnya.
Kondisi kekeringan terparah akibat El Nino, adalah wilayah Kabupaten Klaten bagian selatan, seperti Kecamatan Cawas. Kondisi retak tanah sawah yang kekeringan di wilayah ini sudah parah.
Baca juga: Mentan SYL Harapkan NTB jadi Penyangga Kawasan Timur Hadapi Fenomena EL Nino
"Namun, hingga saat ini kami belum mendapat laporan berapa luas lahan pertanian padi di Klaten yang kekeringan dan tidak bisa ditanami (bera) akibat El Nino," ujar Sekda Klaten. (Z-10)
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved