Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sulsel Percepat Masa Tanam Antisipasi El Nino

Lina Herlina
13/8/2023 21:08
Sulsel Percepat Masa Tanam Antisipasi El Nino
Buruh mengangkut karung berisi gabah di area persawahan Bontomanai, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.(Antara)

FENOMENA El Nino menjadi ancaman bagi ketahanan pangan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pun menyiapkan langkah antisipasi dari ancaman kekeringan yang terjadi dengan cara fokus pada sektor pertanian, yaitu dengan mempercepat masa tanam.

Hal itu, tentu sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang meminta petani mempercepat masa tanam seusai panen raya karena persediaan air saat ini dalam kondisi melimpah.

"Bukan hanya panen saja yang kita lakukan, tetapi juga mencanangkan percepatan tanam karena air masih melimpah. Karena kita akan menghadapi musim kemarau yang cukup panjang," serunya.

Baca juga : Antisipasi El Nino Wapres Paparkan Tiga Instrumen Mitigasi

Andi Darmawan Bintang, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan, El Nino bukan fenomena baru, sehingga pemerintah sejak awal menyiapkan langkah antisipasi. Sejak Januari lalu, telah dilakukn tanam awal, agar predikat penyumbang pangan di Indonesia tetap tersandang.

Tentu percepatan tanam padi itu harus ditopang oleh sumber daya air yang memang masih tersedia. Juga selaku Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel, Darmawan menyebutkan, para petani juga harus bisa beradaptasi dengan cara menanam yang tidak terlalu menggunakan banyak air.

Baca juga : Hasil Pertanian Surplus, Boyolali Percaya Diri Hadapi Fenomena El Nino

"Petani, harus bisa melakukan perubahan terkait dengan tanaman yang mungkin bisa dihasilkan atau ditanam yang tidak menggunakan begitu banyak air. Karena kalau kita lihat air ini kan terutama padi itu bisa memanfaatkan jumlah air yang cukup besar," sebut Darmawan.

Langkah antisipasi lain adalah dengan memperbaiki infrastuktur terutama bagian irigasi, perbaikan saluran, pembersihan, dan sebagainya. Hal ini untuk mengatur sedemikian rupa sehingga air dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.

Juga menyosialisasikan kepada terutama petani pemakaian P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) itu menjadi bagian daripada bagaimana memanfaatkan air secara optimal.

Terkait stok beras, Darmawan menyatakan pihaknya selalu berkoodinasi dengan Bulog. Namun sejauh ini, stok beras masih dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhkan pangan masyarakat Sulsel.

Data Perum Bulog sendiri menyubutkan September panen diprediksi terjadi di Sulawesi Selatan dengan produksi mencapai 828.156 ton GKG (Gabah kering giling). (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya