Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kominfo ajak Media Gaungkan Penyelenggaraan KTT AIS 2023 di Bali

Adiyanto
11/8/2023 07:00
Kominfo ajak Media Gaungkan Penyelenggaraan KTT AIS 2023 di Bali
Acara media briefing AIS Forum 2023 dan WWF 2024(dok: Kominfo)

Setelah sukses menyelenggarakan KTT G20, Indonesia akan menjadi tuan rumah dua perhelatan besar lainnya, yakni Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) dan yang akan digelar di Bali, 10-11 Oktober 2023 serta World Water Forum (WWF) pada Mei 2024.

Menurut Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, event in makin memantapkan kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Indonesia di berbagai forum internasional.

Dia berharap media nasional maupun lokal ikut menggaungkan acara ini. “Media agar bersama-sama mengamplifikasi pemberitaan mengenai AIS Forum agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami, khususnya mengenai contoh konkret yang dilakukan dan manfaat AIS Forum bagi Indonesia” katanya saat berbicara pada media briefing AIS Forum 2023 dan WWF 2024, Rabu (9/8).

Seperti tertera dalam rilis yang diterima, acara media briefing yang dihadiri puluhan jurnalis dari media lokal dan nasional itu diisi diskusi yang dimoderatori oleh Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bidang Komunikasi dan Media, Ezki Tri Rezeki.

Di acara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, mengatakan KTT AIS Forum 2023 adalah sebuah wadah kerjasama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia dengan keanggotan sebanyak 51 negara. Pelaksanaan forum ini, kata dia, merupakan momentum penting dalam menunjukkan kepemimpinan Indonesia.

“Keikutsertaan Indonesia dalam forum Internasional merupakan bentuk kepemimpinan Indonesia pada event Internasional sehingga menjadi ajang menunjukkan leadership Indonesia di level dunia,” ujar Septriana dalam sambutan pembukanya.

Senior Advisor for Climate Governance UNDP Indonesia, Abdul Wahib Situmorang, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan tentang pentingnya kehadiran AIS Forum bagi Indonesia dan negara pulau atau kepulauan lainnya.

“Sebagai negara pulau dan kepulauan, laut adalah tulang punggung, tidak hanya untuk perekonomian negara tersebut tetapi juga bagian dari kehidupan denyut nadi masyarakat yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itu menjaga laut dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan menjadi penting sekali.”

 “Forum ini tidak hanya menjadi forum yang bertemu dalam setahun sekali, tetapi dirancang untuk melakukan kegiatan-kegiatan nyata bersama pemerintah dan pemangku kepentingan, terutama anak muda dan perempuan, untuk mengoptimalkan kontribusi bersama-sama memecahkan masalah negara kepulauan, seperti perubahan iklim, pencemaran laut terutama sampah plastik, hingga mengelola laut,” tambah Abdul.

Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sora Lokita, menjelaskan tentang perjalanan kemunculan AIS Forum.

“Muncul idenya di tahun 2017, yang melihat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia bisa kontribusi apa. Karena negara pulau atau kepulauan punya tantangan yang sama, tidak hanya soal potensi ekonomi biru, climate change, tetapi negara kepulauan tantangannya besar di soal konektivitas hingga masalah pemberdayaan masyarakat pesisir.” (Ant/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya