Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPOLISIAN Resort Jombang, Jawa Timur, hingga kini masih kesulitan mengungkap identitas korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan sejak Jumat, (4/8) malam. Polisi mengaku sama sekali tidak menemukan petunjuk meski sudah mengantongi cctv.
Memasuki hari ke empat, identitas korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di saluran irigasi di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, masih belum bisa terungkap. Polisi mengaku, belum menemukan petunjuk, siapa perempuan yang tewas dengan cara mengenaskan tersebut.
Berdasarkan hasil autopsi tim forensik, korban diketahui dari ciri ciri yang sudah disebarluaskan. Korban memiliki kulit sawo matang, berambut lurus sekitar 33 sentimeter, memiliki tinggi badan sekitar 145 sampai 158, perawakan tidak gemuk dan berusia 25 sampai 35 tahun.
Baca juga: Ingin Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Mutilasi di Sleman Sempat Rebus Tangan Korban
Korban, juga diduga meninggal kurang dari 3 sampai 4 hari lalu. Berdasarkan data forensik tim dokter RS Bhayangkara, korban sempat mengalami kekerasan sebelum dimutilasi karena ada luka bacok. Dari struktur tulang, korban juga dimutilasi menjadi tiga bagian dengan senjata tajam.
Tak hanya kepala korban yang belum ditemukan, polisi juga menyebut organ dalam perut korban juga hilang setelah dilakukan identifikasi tim forensik.
Baca juga: Kronologi Mutilasi di Sleman, Polisi: Ada Aktivitas ‘Tak Wajar’ dari Pelaku dan Korban di Kosan
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengaku, belum menemukan petunjuk apapun. meski sudah mengantongi rekaman CCTV. Laporan orang hilang, juga belum ada yang masuk, baik di Polsek Mojowarno dan di Polres Jombang.
“Penyidik juga akan mengirim data sampel tulang ke Polda Jatim untuk proses tes DNA bagi para keluarga yang kehilangan sosok perempuan tersebut,” ujar AKP Aldo.
Saat ini pihak dokter foremsik kepolisian Jombang telah mengirimkan beberapa sampel seperti bagian tulang korban ke Polda Jatim. Dengan begitu tes DNA bisa dengan mudah dilakukan jika ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
(MGN/Z-9)
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
TIDAK punya lahan untuk mengubur, potongan kaki dibuang di pantai hingga menggegerkan warga Kota Semarang, Jawa Barat.
Potongan tubuh manusia tanpa kepala, lengan, dan kaki ditemukan oleh warga pada hari Senin, pukul 14.00 WIB di pinggir Danau Toba, Sumatra Utara.
TEKA-teki identitas korban mutilasi di Kabupaten Jombang Jawa Timur, hingga kini masih belum terungkap.
DUA pelaku kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman sempat merebus bagian tangan korban dengan harapan bisa menghilangkan sidik jari dan menyamarkan identitas korban.
JAJARAN Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY menangkap dua terduga pelaku mutilasi Sleman. Keduanya masing-masing WL dan RD ditangkap di Bogor, di rumah RD, hari Jumat lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved