Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FENOMENA alam el nino yang berujung kekeringan dan cuaca panas telah mengusik kenyaman petani di kawasan Provinsi Aceh. Pasalnya kondisi itu dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman pangan dan palawija yang merupakan sumber pendapatan mereka.
Untuk mengatasi masalah tersebut, para petani jadi berusaha lebih jeli memanfaatkan keadaan. Misalnya mereka harus menyesuaikan letak lahan, jenis tanaman, dan cuaca yang sedang dihadapi.
Di Desa Suka Makmur, Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar misalnya, warga harus beralih ke tanaman ubi rambat (ketela) untuk menyesuaikan kondisi kekeringan akibat el nino.
Baca juga: Antisipasi El Nino, Mentan Minta Sumut Siapkan 500 Ribu Hektare Lahan Pangan
Dari bisanya menanam padi di lahan sawah setempat, kini beralih menanam ketela. Padahal perkampungan yang di api oleh pegunungan Seulawah Inong di sisi timur dan pegunungan Seulawah Agam sebelah barat itu terkenal kawasan subur.
Tapi karena perubahan iklim mikro saat musim kemarau, mereka harus memilih menanam ketela atau palawija lainnya. Karena ketersediaan air dari gunung berapi Seulawah Agam itu tidak bisa menetralisir hawa panas el nino saat siang hari.
Baca juga: Mentan Sebut Kekurangan Beras Akibat El Nino Diperkirakan Mencapai 300 Ribu Ton
"Ketersediaan air mungkin memadai untuk bagian akar tanaman padi, tapi kebutuhan udara seperti musim hujan tidak mencukupi untuk daun atau bagian atas tanaman padi. Apa lagi di musim gadu seperti ini rawan serangan hama penyakit" kata Basri, petani di kawasan Saree, Kepada Media Indonesia, Sabtu (5/8).
Muhammad Amin, praktisi pertanian dan tokoh masyarakat Saree, Kecamatan Lembah Seulawah mengatakan, beralih menanam dari padi ke ubi rambat di lahan sawah setempat saat musim gadu, sudah menjadi kebiasaan petani setempat. Karena hasil produksi ubi rambat yang bisa mencapai 15 ton per hektare (ha) menjadi sumber pendapatan warga Saree.
Apalagi jalur nasional sepanjang melintasi perkampungan Saree merupakan kawasan kuliner khas yang berbagai baku ubi rambat dan singkong. Hasil produksi ubi di lahan sawah dan kebun petani lereng gunung itu langsung diolah menjadi keripik, cakar ayam tape dan lainnya.
"Bersahabat dengan fenomena alam El Nino dengan cara beralih tanam padi ke ubi rambat. Jadi di musim penghujan mencari beras untuk kebutuhan pangan pokok dan musim kemarau menghasilkan bahan kuliner jualan untuk menutupi kebutuhan keluarga sekaligus biaya pendidikan anak" tutur Muhammad Amin, yang juga Kepala SMK Pembangunan Pertanian Negeri Saree.
(Z-9)
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
peninggalan kerajaan samudra pasai dalam berbagai bentuk benda, tempat bersejarah hingga kebudayaan yang hingga kini masih dilestarikan
rumah adat Aceh yang sangat beragam karena berasal dari suku-suku di Aceh sehingga memiliki ciri dan filosofi tersendiri
pakaian adat Aceh dengan berbagai motif unik dan desain menawan yang mengandung filosofi tersendiri sebagai bentuk kekayaan budaya Indonesia
tarian Aceh dengan keunikan dan filosofinya, beberapa digunakan sebagai media dakwah Islam dengan syair Islami sebagai pengiring
Para desainer asal Aceh merasa bangga memamerkan karya mereka di Muslim Fashion Fest (Muffest) 2024
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved