Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Akui Platform Daring Pijar Dukung Pemerataan Pendidikan

Media Indonesia
28/7/2023 14:32
Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Akui Platform Daring Pijar Dukung Pemerataan Pendidikan
1. Presiden Joko Widodo dan Staf Khusus Billy Mambrasar. 2. Pelaksanaan pembelajaran di Papua(DOK/PRIBADI)

PENTINGNYA platform daring sebagai upaya mendukung terciptanya pendidikan berkualitas di Tanah Air terus mengemuka. Salah satunya ialah platform Pijar, produk digital yang dilunjurkan Leap Telkom Digital dari PT Telkom Indonesia.

Inisiatif dari perusahaan milik negara itu mendapat pengakuan dari
Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Terluar,  Billy Mambrasar.

Menurut dia, pembelajaran-pembelajaran digital seperti yang ditawarkan Pijar, layak dan patut dijadikan opsi dalam peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Lebih khusus lagi menurunkan angka putus sekolah karena bisa memberikan alternatif pembelajaran menyenangkan dari mana saja.

"Zaman sudah berubah selepas pandemi. Belajar tak selalu harus di dalam kelas dan ada guru di depan murid. Metode belajar daring sudah lebih beragam dan menyenangkan murid," katanya.

Dia menilai, karakter generasi Z sebagai murid tingkat dasar dan menengah, adalah early adopter technologies sekaligus digital native. Artinya, sejak lahir mereka terbiasa dengan perangkat digital dan cenderung mau menjadi pengguna pertama perangkat dan aplikasi digital.

"Pengalaman pandemi kemarin kala anak-anak gunakan Zoom dan Google Class Room, juga mewariskan pengalaman belajar daring yang lebih baik dari dekade-dekade sebelumnya," sambung putra Papua pertama yang lulus dari Harvard dan Oxford University tersebut.

Billy mengapresiasi inisiatif Pijar dari Telkom dalam menurunkan angka putus sekolah. Apalagi, aplikasi tersebut juga mendukungnya secara resmi dalam kegiatan PIKM (Pusat Inovasi Kewirausahaan Masyarakat) di tujuh provinsi luar Pulau Jawa atau dalam kriteria daerah terluar.

Melalui PIKM, masyarakat di daerah terluar bisa peroleh modul pembelajaran daring dengan instruktur profesional dan berpengalaman bahkan tanpa biaya sepeserpun.

"Ini era new normal sudah banyak merubah tatanan. Termasuk kami bersinergi dengan Pijar, bahwa pendidikan kewirausahaan berkualitas itu cukup gunakan internet. Pemuda di daerah terluar sudah bisa mengakses konten berkualitas yang umumnya hanya terpusat di Pulau Jawa," sambungnya.


Teknologi edukasi


Senada, Steven Sutantro, Lead Coach REFO Indonesia, juga menyatakan bahwa platform edtech (education tech) seperti Pijar berperan penting dalam menurunkan rate putus sekolah. Sebab, edtech dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang tentunya akan memperkaya pengalaman dan motivasi belajar siswa.

"Tentunya dengan edtech di Indonesia akan berdampak mentransformasi pembelajaran menjadi lebih efektif efisien yang akan berpengaruh kepada kualitas hasil pembelajaran. Ini jadi berdampak pada IPM," sambung salah satu pembesut sistem edtech itu.

Menurut dia, hal tersebut bisa dicapai dengan sosialiasi berkelanjutan serta lebih masif kepada sekolah, perusahaan, dan pemerintah. Terutama terkait dampak edtech, ROI (tingkat pengembalian investasi), dan success story guna mempercepat adopsi edtech indo di Indonesia.
 

Pijar Sekolah dan Pijar Belajar

 

Platform Pijar memiliki dua produk utama, yakni Pijar Sekolah dan Pijar Belajar. Pijar Sekolah merupakan platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang menarik dan menyenangkan.

Sementara Pijar Belajar merupakan aplikasi yang dirancang agar siswa mendapatkan suplemen pembelajaran yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Kedua produk Pijar ini dapat digunakan dengan mudah oleh seluruh guru dan siswa di Tanah Air. Selain itu, anak-anak yang menempuh pendidikan melalui sekolah informal maupun yang tidak berkesempatan melanjutkan sekolah pun dapat memanfaatkan Pijar.

Terkait pendidikan, Data BPS 2022 menyebutkan, angka putus sekolah di Indonesia masih naik. Jumlah putus sekolah terjadi di seluruh jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

Putus sekolah di SMA menjadi yang tertinggi pada 2022 karena mencapai 1,38% atau naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,12%. Ada 13 dari seribu siswa di Indonesia yang putus sekolah pada jenjang SMA.

Sementara angka putus sekolah di tingkat SMP sepanjang 2022 menyentuh angka 1,06%, lebih tinggi dibandingkan 2021 0,90%. Sementara pada tingkat SD, angka putus sekolah tahun lalu sebesar 0,13%, tetap lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 0,12%.

Dari hasil pencatatan BPS di atas dapat dikatakan bahwa kondisi
pendidikan di Indonesia cukup memprihatinkan. Selain faktor ekonomi, tingginya angka putus sekolah dan kualitas pendidikan yang relatif rendah, menghambat naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Sebagai upaya terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemanfaatan teknologi bisa menjadi solusi. Misalnya, seluruh anak di Indonesia bisa mendapatkan pendidikan berkualitas melalui berbagai platform daring yang sudah sangat mudah diakses. Dengannya,  setiap anak di Indonesia bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang merata, serta bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya