Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kerja Sama KLHK-USAID Dimulai dari Orangutan Taman Nasional Tanjung Puting

Atalya Puspa
23/7/2023 10:15
Kerja Sama KLHK-USAID Dimulai dari Orangutan Taman Nasional Tanjung Puting
Dua ekor orang utan berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (3/10/2019).(ANTARA/BAYU PRATAMA S)

SEUSAI penandatanganan Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Indonesia’s Folu Net Sink 2030 pada Senin (17/7), Menteri LHK Siti Nurbaya bersama delegasi Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melanjutkan agenda kunjungan kerja di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

"Melalui kunjungan ini kami mengajak delegasi USAID untuk melihat bukti nyata keberhasilan upaya konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati, termasuk melindungi spesies ikonik Indonesia seperti orangutan,” ujar Siti, Minggu (23/7).

Selama dua hari, rombongan diagendakan mengunjungi sejumlah tempat di antaranya kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dan Istana Kuning yang berada di pusat kota Pangkalan Bun.

Baca juga: Nadine Alexandra Kisahkan Pengalaman Lepas Liarkan 4 Orang Utan

Pada Sabtu (22/7), rombongan menuju kawasan TNTP menggunakan speed boat. Agenda pertama, Siti bersama delegasi USAID melakukan pelepasliaran dua individu orangutan di Beguruh, Sungai Sekonyer. Orangutan bernama Sydney (jantan, 19 tahun, 61 kg) dan Bella (betina, 26 tahun, 35 kg) tersebut masing-masing telah menjalani masa rehabilitasi selama kurang lebih 18 dan 20 tahun sebelum dinyatakan siap untuk dilepasliarkan.

Kemudian rombongan bergeser menuju Pondok Tanggui untuk kembali melepasliarkan dua individu orangutan bernama Anna (betina, 18 tahun, 45 kg) dan Jay (jantan, 19 tahun, 62 kg).

Setelah pelepasliaran empat individu orangutan, rombongan menuju Tanjung Harapan. Di sana, Siti dan delegasi USAID melakukan penanaman bibit pohon endemik jenis Nyatoh dan Kerantungan, yang dilanjut dengan meninjau demplot anggrek dan tumbuhan obat.

Pada kesempatan tersebut, Siti juga memberikan nama untuk enam individu orangutan yang lahir di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting. Empat bayi orangutan berasal dari indukan Salsa, Cheping, Fatimah dan Miki. Sementara dua bayi orangutan lainnya berasal dari orangutan liar.

Baca juga: Tinggal 800 Ekor, Populasi Orang Utan Tapanuli Makin Mengkhawatirkan

Agenda rombongan dilanjutkan dengan tracking menuju lokasi Feeding Tanjung Harapan. Di sana rombongan berkesempatan untuk menyaksikan orangutan menyantap pakan yang telah disiapkan.

Kunjungan kerja Siti dan delegasi USAID hari itu diakhiri dengan menyusuri Sungai Sekonyer seraya mengamati satwa liar di sepanjang perjalanan dengan menggunakan perahu klotok wisata.

Seperti diketahui, melalui perjanjian bilateral baru antara Indonesia dan USAID, USAID bermaksud memberikan kontribusi hingga 50 juta dolar AS selama lima tahun guna mendukung tujuan iklim dan keanekaragaman hayati dalam agenda FOLU Net Sink 2030. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya