Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, tahun baru Hijriyah 1445 menjadi momentum penting dilakukan rekonstruksi kesadaran kolektif seluruh umat Islam Indonesia, untuk bangkit mengubah nasib sendiri. Sebagaimana spirit Islam dalam Al-Quran, 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.' (QS Ar-Ra'd: 11).
"Umat Islam tidak dapat menggantungkan nasib kepada pihak lain, termasuk dengan memanfaatkan peluang yang kelihatan baik tetapi sejatinya membuat diri makin tergantung. Tidak gampang tergoda yang dapat memperlemah posisi umat sendiri," terang Haedar melalui siaran pers, Rabu (19/7).
Tentu mengubah nasib dengan kekuatan sendiri meniscayakan kerjasama, kolaborasi, dan relasi yang luas dengan berbagai pihak, tidak dengan mengisolasi diri. Semua langkah tidak bisa instan, perlu perencanaan strategis.
Baca juga: Kirab 1 Suro Pura Mangkunegaran Berlangsung Khidmat
Haedar juga menegaskan umat Islam penting mengagendakan usaha-usaha kemajuan yang bersifat strategis di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan politik yang terencana dan berjangka panjang.
"Sembari menyelesaikan masalah-masalah rutin dan temporer yang memang realistik harus dicarikan solusi seperti membangun sarana ibadah, penyantunan kaum dhuafa, penanganan kebencanaan, dan sebagainya," tegas Haedar.
Baca juga: Tahun Baru Islam Jadi Momentum Evaluasi Diri
Haedar mengajak untuk menjadikan semangat beribadah mahdhah sebagai kekuatan ruhaniah selain membangun kesalihan diri juga kesalihan sosial, serta mengembangkan urusan-urusan muamalah keduniaan yang unggul berkemajuan.
"Membangun kekuatan ekonomi penting menjadi prioritas utama agar umat Islam naik kelas menjadi golongan yang tangan di atas, serta bukan golongan tangan di bawah," papar Haedar.
Mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi kuat, sehingga menjadi gerakan ekonomi umat berskala besar dan tangguh. Mengembangkan konglomerasi baik secara personal melalui perluasan kekuatan para saudagar maupun dalam bentuk institusi dan korporasi.
Jika saling berkolaborasi dan mau belajar berdikari maka kekuatan ekonomi umat Islam akan berkembang kuat dan besar.
Orientasi pengembangan ekonomi yang serba syariah dan rigid harus diubah ke gerak fleksibiltas sebagaimana hukum dasar muamalah yang bersifat ibahah atau banyak kebolehannya. "Jika ingin maju secara ekonomi lakukan langkah-langkah praksis dan strategis yang progresif disertai penguatan mentalitas kewirausahaan dan kesaudagaran yang positif," terang Haedar.
Umat Islam Indonesia, kata Haedar, harus merebut kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing, serta bekerjasama dengan umat dan bangsa lain secara setara.
Penguasaan iptek dan kemajuan umat hanya dapat ditempuh hanya melalui lembaga-lembaga pendidikan yang unggul serta pengembangan program-program riset strategis. Lembaga-lembaga pendidikan umat Islam harus naik kelas dan menjadi institusi yang unggul, termasuk dalam penguasaan ilmu-ilmu eksakta.
"Pengembangan sumberdaya manusia yang unggul menjadi keniscayaan jika bercita-cita menjadi umat terbaik. Karenanya kegiatan-kegiatan yang serba ritual, seremonial, tidak produktif, dan boros penting diganti dengan kerja-kerja produktif dan strategis. Sudah tinggi waktunya umat Islam Indonesia membangun pusat-pusat keunggulan," tutup Haedar. (Z-3)
MUHAMMADIYAH memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia, ini aplikasinya
SETELAH 12 hari perang Iran-Israel, Pemerintah Iran mengumumkan gencatan senjata. Langkah ini diambil diharapkan akan mampu membangun perdamaian di muka bumi.
Dalam konteks global, keseragaman waktu mempermudah perencanaan kegiatan, baik dalam ranah keagamaan, pendidikan, maupun ekonomi.
Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender tersebut menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.
BADAN Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) menggandeng PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) untuk mendukung transformasi digital berbasis nilai.
MUHAMMADIYAH merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, memiliki sejarah dan dinamika yang panjang serta kompleks dalam penentuan awal bulan Hijriah.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, syariat lahiriyah dalam momentum Idul Adha ialah menyembelih hewan kurban.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla menyebut momentum milad sebagai langkah memperkuat totalitas pemuda negarawan.
PIMPINAN Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan tersebut didasari oleh hasil hisab hakiki wujudul hilal
Sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Fitri. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan poin penting tentang kegembiraan dalam beragama.
PIMPINAN Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Ekonomi, 26-27 Februari 2025, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved