Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJUMLAH sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kekurangan siswa di tahun ajaran baru ini. Ada 28 sekolah dasar yang menerima siswa baru kelas satu di bawah 10 anak. Bahkan ada satu sekolah yang berada di tengah permukiman, hanya mendapatkan satu siswa.
Di ruang kelas 1 di SDN 3 Weleri, Kendal, hanya ada dua tempat duduk. Namun hanya satu siswa yang mengikuti pelajaran di hari kedua tahun ajaran baru 2023-2024. Siswa kelas 1 di SDN 3 Weleri memang satu orang. Namun demikian, siswa dan guru tetap semangat melaksanakan proses belajar mengajar.
Meski seorang diri tidak ada teman dalam satu kelasnya, Fatahillah Muhammad Rizky tetap semangat belajar. Layaknya les privat, guru memberikan pembelajaran dengan maksimal mengingat hanya satu siswa yang diterima sekolah ini.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Di Kendal Tewaskan 4 Pengendara Sepeda Motor
Fatahillah sendiri mengaku tidak mempermasalahkan belajar seorang diri di kelas yang cukup besar. Dengan tekun, ia mendengarkan guru memberikan pelajaran membaca dan menulis.
Kepala SDN 3 Weleri, Hary Sucipto, mengatakan jumlah siswa keseluruhan di sekolah ini ada 32 anak. Ini terdiri dari kelas 1 hanya 1 anak, kelas 2 ada 3 anak, kelas 3 ada 4 anak, kelas 4 ada sekitar 5 anak, kelas 5 ada 3 anak, serta kelas 6 ada 9 anak.
Baca juga: Sudah Sepekan TPA Darupono Masih Mengeluarkan Asap dan Api
Ia menambahkan, pihaknya sudah berusaha maksimal mendapatkan siswa di tahun ajaran 2023-2024. Panitia pendaftaran siswa baru juga sudah dibentuk. Namun sampai terakhir pendaftaran hanya ada satu anak saja yang mendaftar di SDN 3 Weleri.
Diakui juga, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan meski dengan jumlah siswa yang minim. Hary berharap dinas terkait bisa memberikan pendampingan, agar bisa mencari solusi sehingga proses belajar tetap berjalan.
Hal yang sama juga terjadi di SDN Truko Kecamatan Gemuh. Siswa kelas satu di sana hanya ada empat anak. Menurut seorang guru, faktor lokasi sekolah yang berbatasan dengan jalan raya pantura menjadi penyebab minimnya jumlah siswa.
Tidak hanya itu, populasi penduduk, terutama anak usia sekolah dasar, di sekitar sekolah juga minim. Pasangan muda banyak yang merantau, bahkan bekerja di luar negeri. "Sementara anak-anak yang berada di seberang jalan memilih sekolah lain untuk menghindari risiko kecelakaan," ujar Siti Nurhidayati, guru SDN Truko.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Sulardi, mengatakan ada 28 sekolah pada tahun ajaran baru ini menerima sedikit siswa. Fenomena sekolah terpadu dan pondok pesantren menjadi faktor banyak anak yang memilih sekolah terpadu atau memondokkan anaknya di pesantren.
Pihak Disdikbud Kendal belum mewacanakan penggabungan sekolah. Pasalnya jika dilakukan regrouping, pihaknya khawatir akses anak-anak akan kesulitan. Namun demikian ini menjadi bagian dari evaluasi, agar tahun depan bisa jumlah siswa lebih banyak lagi. (Z-2)
Gelar pencetak gol terbanyak Piala Menpora 2021 direbut pemain Persiraja Banda Aceh Assanur 'Torres' Rijal yang sukses mengoleksi empat gol.
Persatuan Sepak Bola (Persab) Brebes, Jawa Tengah (Jateng), bakal berlaga di kompetisi Liga 3 putaran nasional.
Mudik gratis itu ditujukan bagi warga asli Kebumen yang kurang mampu yang bekerja di Jakarta.
KETUA DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan bahwa PDIP ikut mempertimbangkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep
Jika dilihat kepopuleran dan elektabilitas Kaesang punya peluang menang.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi menerangkan pihaknya mendoakan agar Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bisa maju di Pilkada Serentak 2024.
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
Orangtua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air sebelum mereka masuk SD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved