Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SEJUMLAH sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kekurangan siswa di tahun ajaran baru ini. Ada 28 sekolah dasar yang menerima siswa baru kelas satu di bawah 10 anak. Bahkan ada satu sekolah yang berada di tengah permukiman, hanya mendapatkan satu siswa.
Di ruang kelas 1 di SDN 3 Weleri, Kendal, hanya ada dua tempat duduk. Namun hanya satu siswa yang mengikuti pelajaran di hari kedua tahun ajaran baru 2023-2024. Siswa kelas 1 di SDN 3 Weleri memang satu orang. Namun demikian, siswa dan guru tetap semangat melaksanakan proses belajar mengajar.
Meski seorang diri tidak ada teman dalam satu kelasnya, Fatahillah Muhammad Rizky tetap semangat belajar. Layaknya les privat, guru memberikan pembelajaran dengan maksimal mengingat hanya satu siswa yang diterima sekolah ini.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Di Kendal Tewaskan 4 Pengendara Sepeda Motor
Fatahillah sendiri mengaku tidak mempermasalahkan belajar seorang diri di kelas yang cukup besar. Dengan tekun, ia mendengarkan guru memberikan pelajaran membaca dan menulis.
Kepala SDN 3 Weleri, Hary Sucipto, mengatakan jumlah siswa keseluruhan di sekolah ini ada 32 anak. Ini terdiri dari kelas 1 hanya 1 anak, kelas 2 ada 3 anak, kelas 3 ada 4 anak, kelas 4 ada sekitar 5 anak, kelas 5 ada 3 anak, serta kelas 6 ada 9 anak.
Baca juga: Sudah Sepekan TPA Darupono Masih Mengeluarkan Asap dan Api
Ia menambahkan, pihaknya sudah berusaha maksimal mendapatkan siswa di tahun ajaran 2023-2024. Panitia pendaftaran siswa baru juga sudah dibentuk. Namun sampai terakhir pendaftaran hanya ada satu anak saja yang mendaftar di SDN 3 Weleri.
Diakui juga, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan meski dengan jumlah siswa yang minim. Hary berharap dinas terkait bisa memberikan pendampingan, agar bisa mencari solusi sehingga proses belajar tetap berjalan.
Hal yang sama juga terjadi di SDN Truko Kecamatan Gemuh. Siswa kelas satu di sana hanya ada empat anak. Menurut seorang guru, faktor lokasi sekolah yang berbatasan dengan jalan raya pantura menjadi penyebab minimnya jumlah siswa.
Tidak hanya itu, populasi penduduk, terutama anak usia sekolah dasar, di sekitar sekolah juga minim. Pasangan muda banyak yang merantau, bahkan bekerja di luar negeri. "Sementara anak-anak yang berada di seberang jalan memilih sekolah lain untuk menghindari risiko kecelakaan," ujar Siti Nurhidayati, guru SDN Truko.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Sulardi, mengatakan ada 28 sekolah pada tahun ajaran baru ini menerima sedikit siswa. Fenomena sekolah terpadu dan pondok pesantren menjadi faktor banyak anak yang memilih sekolah terpadu atau memondokkan anaknya di pesantren.
Pihak Disdikbud Kendal belum mewacanakan penggabungan sekolah. Pasalnya jika dilakukan regrouping, pihaknya khawatir akses anak-anak akan kesulitan. Namun demikian ini menjadi bagian dari evaluasi, agar tahun depan bisa jumlah siswa lebih banyak lagi. (Z-2)
30 persen dari total 29 ribu pengusaha penggilingan di Jawa Tengah (Jateng) tidak beroperasi. alasannya mereka tidak mampu membeli harga gabah.
BUPATI Pati Sudewo mencabut kebijakan 5 hari sekolah dan mengembalikan waktu belajar 6 hari sekolah pada Jumat (8/8). Itu dilakukan bersamaan pembatalan tarif PBB hingga 250 persen
Peresmian perusahaan asal Amerika Serikat itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Bupati Batang Fais Kurniawan.
Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah(Jateng) membuka pelatihan Pemandu Wisata Gunung seiring dengan banyaknya kecelakaan di gunung
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Kegiatan ini diikuti siswa sekolah dasar kelas 5–6 dari Bojonegoro dan Jakarta dengan semangat besar untuk belajar sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM).
PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orangtua.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Menurut Ina Liem, yang sesungguhnya dimaksud dalam putusan MK adalah bentuk bantuan operasional, mirip skema dana BOS, yang selama ini sudah diberikan ke sebagian sekolah swasta.
Terlapor mempertontonkan ke seluruh murid kelas VI SD Negeri Lobolauw yang berjumlah 24 orang murid video dan gambar porno
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim menegaskan proses rekrutmen Pasukan Oranye (PPSU) ini dilakukan tanpa adanya pungli
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved