Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan Rp250 juta dan logistik untuk penanganan banjir di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Tenaga Ahli BNPB Jahidin Chilo mengatakan, dana itu siap pakai untuk pelbagai kegiatan operasional selama masa tanggap darurat bencana di Kecamatan Balinggi dan Torue.
“Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan selama masa tanggap darurat, oleh karena itu untuk mendukung penanggulangan kami salurkan Rp250 juta bantuan,” terangnya dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia di Palu, Minggu (11/6).
Baca juga : BNPB Prioritaskan Antisipasi Karhutla di Tujuh Provinsi
Menurut Jahidin, dalam masa tanggap darurat pemerintah daerah akan fokus melakukan perbaikan infrastruktur yang terdampak, terutama kegiatan normalisasi sungai dan pemenuhan kebutuhan dasar warga.
Baca juga : Gus Yahya: Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Harus Didekati dari Berbagai Perspektif
Selain dana siap pakai, lanjutnya, BNPB juga menyalurkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian dua unit, hygiene kit 300 paket, sembako 500 paket, mesin generator 10 unit, perkakas 300 unit, selimut dan matras masing-masing 1.000 unit dengan total anggaran senilai Rp2,3 miliar.
“Logistik dan peralatan lainnya menjadi kebutuhan mendesak pascabencana. Oleh karena itu penting disediakan,” tandasnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Balinggi dan Torue di Parigi Moutong pada Senin lalu menyebabkan banjir. Dalam musibah itu, selain merendam ratusan rumah penduduk juga menewaskan satu warga.
Hingga saat ini masih ada 41 jiwa warga Dusun Jatilui, Desa Catur Karya, Kecamatan Balinggi yang mengungsi.
Mereka terpaksa masih bertahan di bawah tenda darurat karena tempat tinggalnya rusak terdampak banjir. (Z-8)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved