Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan Rp250 juta dan logistik untuk penanganan banjir di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Tenaga Ahli BNPB Jahidin Chilo mengatakan, dana itu siap pakai untuk pelbagai kegiatan operasional selama masa tanggap darurat bencana di Kecamatan Balinggi dan Torue.
“Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan selama masa tanggap darurat, oleh karena itu untuk mendukung penanggulangan kami salurkan Rp250 juta bantuan,” terangnya dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia di Palu, Minggu (11/6).
Baca juga : BNPB Prioritaskan Antisipasi Karhutla di Tujuh Provinsi
Menurut Jahidin, dalam masa tanggap darurat pemerintah daerah akan fokus melakukan perbaikan infrastruktur yang terdampak, terutama kegiatan normalisasi sungai dan pemenuhan kebutuhan dasar warga.
Baca juga : Gus Yahya: Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Harus Didekati dari Berbagai Perspektif
Selain dana siap pakai, lanjutnya, BNPB juga menyalurkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian dua unit, hygiene kit 300 paket, sembako 500 paket, mesin generator 10 unit, perkakas 300 unit, selimut dan matras masing-masing 1.000 unit dengan total anggaran senilai Rp2,3 miliar.
“Logistik dan peralatan lainnya menjadi kebutuhan mendesak pascabencana. Oleh karena itu penting disediakan,” tandasnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Balinggi dan Torue di Parigi Moutong pada Senin lalu menyebabkan banjir. Dalam musibah itu, selain merendam ratusan rumah penduduk juga menewaskan satu warga.
Hingga saat ini masih ada 41 jiwa warga Dusun Jatilui, Desa Catur Karya, Kecamatan Balinggi yang mengungsi.
Mereka terpaksa masih bertahan di bawah tenda darurat karena tempat tinggalnya rusak terdampak banjir. (Z-8)
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved