Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BALAI Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra mencatat sepanjang Januari hingga April 2023, luasan kebakaran lahan di wilayah Sumatra Selatan cukup besar. Sebagian besar lahan terbakar berada di lahan gambut.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra Ferdian Kristanto mengatakan seluruh pihak harus bisa memaksimalkan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
"Kewaspadaan harus ditingkatkan karena risiko kebakaran lahan tahun ini semakin besar. Sebab luas lahan terbakar di Sumsel pada periode Januari-April 2023 yang telah mencapai 995,3 hektar dengan 531,7 hektar diantaranya merupakan lahan gambut," kata dia, Selasa (6/6/2023).
Baca juga : Babel Siapkan Anggaran Tak Terduga untuk Penanganan Karhutla
Ia mengatakan kebakaran lahan saat ini lebih luas dari angka karhutla pada periode yang sama tahun lalu yakni 485,1 hektar. Selain itu juga menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.
"Kebakaran lahan ini sifatnya sporadis. Penyebab kebakaran paling dominan diduga akibat pembukaan lahan untuk menanam sejumlah komoditas pertanian," ujarnya.
Baca juga : Hujan Bantu Padamkan Titik Api di Kalsel
Ia menjelaskan kebakaran juga masih terjadi di lahan mineral sehingga lebih mudah dipadamkan, sementara di lahan gambut hanya berada di permukaan.
"Itu karena sebagian besar lahan gambut masih digenangi air. Api masih bisa cepat dipadamkan karena kondisi lahan masih cenderung basah," kata dia.
Namun ia mengungkapkan ada beberapa kasus kebakaran lahan yang sulit dipadamkan akibat akses darat yang sulit ditembus. Karena itu, satu unit helikopter bom air dikerahkan untuk memadamkan api dari udara.
"Proses pembasahan lahan di kawasan rawan juga terus dilakukan melalui teknologi modifikasi cuaca. Untuk di Sumsel, penyemaian awan hujan masih terbatas di wilayah Banyuasin dan Musi Banyuasin sebab pesawat lepas landas dari Jambi," ungkap Ferdian.
Ia berharap agar sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar, makin digencarkan. Sementara itu, Gubernur Sumatra Selatan
Herman Deru menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan peralatan dan personil untuk memadamkan kebakaran lahan di wilayah itu.
"Tak hanya pemerintah, namun ini juga tugas bersama bagi perusahaan dan masyarakat. Semua pihak punya peranan penting. Masyarakat utamanya, harus bisa menghentikan kebiasaan membakar untuk membuka lahan pertanian ataupun perkebunan," pungkasnya. (Z-5)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau sejak 24 hingga 31 Agustus 2025.
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
MEMASUKI pekan terakhir bulan Agustus 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana hingga Selasa (26/8) pukul 07.00 WIB.
Kebakaran melanda Arthur’s Seat, bukit ikonik di Edinburgh, Skotlandia. Api cepat menjalar di Holyrood Park, memaksa evakuasi warga dan wisatawan.
Kementerian Kehutanan menindak tegas pelaku kebakaran hutan. Sebanyak 10 korporasi telah disegel dan dalam penyelidikan dan 2 perusahaan dikenakan sanksi administratif.
Gakkum Kehutanan menyegel sejumlah titik areal bekas terbakar yang berada dalam kawasan hutan produksi pada PBPH PT. PML, di Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan.
Di Kota Palangkaraya luas lahan yang dilahap si jago merah mencapai 16,99 hektare dengan 55 kejadian kebakaran terjadi di sejumlah titik.
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved