Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan penurunan angka tengkes hingga 14% pada 2024. Penanganan tengkes perlu didukung penguatan data lapangan.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizalie Anwar, Rabu (24/5). "Perlu upaya ekstra semua pihak termasuk kabupaten/kota dalam menurunkan angka tengkes. Terutama dukungan data
akurat di lapangan yang akan berpengaruh pada kebijakan penanganan
tengkes," tuturnya.
Kalsel menargetkan penurunan angka bayi dan balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang atau stunting itu, secara signifikan
yaitu pada angka 14% pada 2024. Saat ini angka prevelensi tengkes
masih tinggi, mencapai 24,6% pada 2022. Angka itu sudah turun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 30%.
"Pemerintah pusat telah menetapkan bahwa tengkes menjadi salah
satu prioritas nasional. Berbagai program penurunan tengkes telah
dilakukan, namun masih dibutuhkan upaya progresif agar angka prevelensi
tengkes menjadi baik," ujar Roy.
Pihaknya mendorong agar pemkab/pemkot dapat mencontoh program
daerah yang telah berhasil menurunkan angka tengkes. Seperti Kabupaten
Tapin yang berhasil menurunkan prevelensi tengkes dari 33,5% pada
2021 menjadi 14,5% pada 2022. Juga Kabupaten Banjar dari 40,2% tahun 2021 menjadi 26,4% pada 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diadudin mengatakan pada 2022,
angka balita tengkes di Kalsel sebanyak 21.279 anak dari jumlah
sasaran balita sebanyak 215.230 orang. Penanganan tengkes menjadi
prioritas Pemprov Kalsel selain penurunan angka kematian ibu dan bayi. (N-2)
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Misi Dagang Internasional 2025 dalam rangka menggaet investor dan promosi berbagai produk unggulan daerah ke pasar global.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq memastikan proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini memiliki banyak keunggulan.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Gusti Rifai mengungkapkan, pihaknya terus mendorong kabupaten dan kota bersinergi dengan para pihak termasuk notaris terkait kelengkapan dokumen dan mekanisme pengesahan koperasi.
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved