Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BANJIR rob yang sering terjadi di Semarang, Jawa Tengah, membuat sejumlah perusahaan memilih memindahkan usahanya ke daerah lain yang lebih aman.
Pengamat ekonomi dan pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dikdik J Rachbini menilai pemerintah pusat dan daerah belum serius menangani persolaan tersebut hingga saat ini.
Menurutnya, Semarang yang kini menjadi langganan banjir rob harus segera diatasi agar para pengusaha tak lagi merugi akibat air pasang tersebut.
Baca juga : Gelar FMHI di Sukabumi, GBB Jaring Dukungan dari 16.000 Buruh untuk Ganjar
“Banjir di Semarang itu, ya, sampai sekarang belum teratasi, dan masih banyak kasus-kasusnya. Itu (banjir rob) tidak selesai, itu harus diselesaikan. Semarang itu kota yang bagus dan aman sejak zaman Belanda, jadi ya mau tidak mau pemerintah pusat dan daerah harus membereskan, tidak bisa tidak. Dan ya, (Semarang) menjadi pusat-pusat indutri setelah Karawang, Cikarang. Nah, banjirnya itu berat dan itu harus ditangani secara serius oleh pemerintah pusat dan daerah, itu mutlak,” ucap Dikdik kepada Media Indonesia, Minggu (7/5).
Lebih lanjut, Dikdik pun menekankan jika banyaknya perusahaan yang pindah akibat banjir rob di Semarang ini akan berdampak langsung kepada masyarakat.
Baca juga : Nyai dan Ning se-Jatim Sambut Meriah Kedatangan Ganjar di Surabaya
Menurutnya, industri-industri yang ada di Semarang bisa saja perlahan pindah dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, pemerintah baik pusat dan daerah harus segera dengan serius menangani masalah ini.
“Ini kan (banjir rob) karena perubahan iklim, dan ini harus ditangani secara serius, bukan hanya gubernur, bahkan presiden tanggung jawab sepenuhnya. Jadi itu harusnya diamankan, biar pengusaha aman, karena pengusaha bayar pajak, ia memberikan kesempatan kerja, dan yang memberi lapangan kerja bukan pemerintah. Pemerintah hanya mengambil pajaknya pengusaha, pajaknya rakyat,” tuturnya.
Dalam kasus ini, pemerintah daerah menjadi salah satu pihak yang dinilai harus bertanggung jawab. Namun, di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai sibuk usai diusung menjadi Bakal Calon Presiden (Bacapres).
Dikdik mengatakan, nantinya gubernur Jawa Tengah itu harus mengambil cuti panjang jika ingin fokus pada pemilihan presiden. Dia pun menegaskan jika wewenang mengelola pemerintahan daerah harus diserahkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) atau wakil gubernur dan jajaran yang terkait.
“Itu kan ada sekdanya, ada deputi gubernur, ada wakilnya. Ya, pemerintah (daerah) harus membereskan. Yang kerja kan tidak hanya gubernur, tapi kan bawahannya banyak. Nanti menjelang pilpres, saya kira gubernurnya harus cuti panjang,” pungkasnya. (Z-5)
Peruri menggelar Peruri Own Voice (POV) Playbook Series, sebuah program komunikasi yang bertujuan menjadikan suara karyawan sebagai kekuatan utama dalam membangun citra perusahaan.
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
DIREKTUR Center Of Budget (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta pengadilan untuk memiskinkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus investasi bodong
BERDASARKAN data AAJI terkait pertumbuhan penjualan premi setahun hingga semester I 2025, perusahaan asuransi ini menempati posisi teratas mencapai Rp2,0 triliun.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
Wisata Malam Lights Wonderland di Semarang
Timo Scheunemann mengapresiasi banyaknya sekolah sepak bola yang kini mulai membuka kelas putri.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Mbak Ita menyebut bahwa seluruh camat yang menjabat di Kota Semarang pada tahun 2023 seharusnya ikut diproses hukum dalam perkara yang sama.
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Festival layang-layang internasional di kawasan POJ City Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 Agustus 2025 diikuti peserta dari 13 negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved