Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INDONESIA merupakan negara beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Iklim itu sangat cocok untuk membudidayakan berbagai tanaman, salah satunya pisang.
Pisang juga menjadi buah favorit masyarakat Indonesia. Merujuk data BPS 2021, pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari.
Melihat potensi itu, sukarelawan Gus-Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur menyerahkan bibit pohon pisang serta mengedukasi kalangan pondok pesantren dan warga setempat cara penanaman yang baik dan benar.
Baca juga : Ketahanan Pangan, Kiai Muda Jatim Dukung Budidaya Kacang Sacha Inchi di Ponpes
Kegiatan itu digelar di lingkungan Pondok Pesantren Al Falah Mojosari, Desa Karangtalun, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Kami mengadakan pelatihan tata cara menanam bibit pohon pisang yang baik dan benar. Ini juga supaya pisang buahnya lebih besar dan cengkehannya juga banyak," ucap Koordinator Wilayah (Koorwil) GGN Jatim, Gus Alwy Hasan.
Loyalis Ganjar Pranowo itu ingin mendorong ketahanan pangan serta menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat dengan pisang.
Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan Mak Ganjar Tanam Ratusan Pohon Cabai di Pasar Minggu
Pohon pisang memiliki banyak sekali manfaat. Tak hanya dari buahnya, bahkan daun maupun batangnya memiliki manfaat yang penting untuk kehidupan manusia.
"Jenis (yang diberikan) pisang ambon dan pisang rojo (raja). Kenapa kami pilih pisang ambon, karena ini lebih bisa dinikmati oleh masyarakat luar baik masyarakat arus bawah dan masyarakat arus atas," jelas Gus Alwy.
"Ini yang kami tanam pisang ambon jenis sunkis yang bisa masuk ke swalayan-swalayan. Tujuan kami ya supaya meningkatkan taraf perekonomian di lingkungan pesantren sini," tambah Gus Alwy.
Baca juga : Bersama Warga Warakas, Relawan Mak Ganjar Sebar 500 Pohon Cabai
Gus Muhibul Fauzi (30) selaku pengasuh Ponpes Al Falah Mojosari menyambut baik bantuan bibit dan pelatihan menanam pohon pisang.
Dia berharap setelah pohon pisang ini tumbuh dapat dimanfaatkan para santri maupun masyarakat setempat menjadi ladang bisnis dengan berbagai produk olahan untuk menambah nilai jual.
"Ini suatu terobosan yang bagus bagaimana untuk ke depannya kalau santri itu ndak harus ilmu pintar dengan kitab atau pun pinter dengan ilmiah juga seperti nanam pohon seperti itu," ucap Gus Muhibul.
Adapun, GGN Jatim juga mengisi waktu luang sebelum berbuka puasa dengan tausiyah bertajuk perbedaan ulama dalam menentukan Idulfitri. (RO/Z-5)
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Dalam sambutannya, Novianto Sulastono mengatakan, keterlibatan Imigrasi dalam gerakan tanam jagung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 79.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa lembaga pemasyarakatan tak hanya bisa menjadi ruang pembinaan, tetapi juga motor penggerak ekonomi dan kedaulatan pangan daerah.
Bupati Samosir, Vandiko Gultom mengatakan program tanam padi bersama yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung Asta cita Presiden RI
Untuk kuartal III ditargetkan inovasi 1 hektar lahan jagung untuk satu desa. Maka dengan 128 Desa di Kabupaten Samosir sehingga penanaman jagung mencapai 128 hektar.
Kangkung merupakan komoditas sayuran musiman dengan permintaan pasar yang terus meningkat tiap tahunnya.
KETUA Bidang Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Pengurus Pusat GP Ansor, Nur Faizin mendukung gagasan tentang transformasi pendidikan pesantren.
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved