Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT Jasa Marga Solo-Ngawi (JSN ) menjalin koordinasi dengan sejumlah rumah sakit. Di antaranya RSUD Dr Moewardi Solo, RSUD Karanganyar, RSUD Sragen, RSU PKU Muhammadiyah Sragen, RSU Indosehat, RSUD Ngawi dan RSU At-Tin Ngawi.
Kerja sama berlaku selama arus mudik Lebaran 2023. "Kerja sama ini sebagai antisipasi berbagai kemungkinan selama arus mudik dan balik Lebaran. Jalan tol Solo-Ngawi akan dipadati ribuan kendaraan," kata
Menurut Manager Operasional PT JSN, Budi Hermawan, Kamis (13/4).
Manajemen PT JSN, lanjut dia, akan memaksimalkan semua kapasitas transaksi delapan gerbang tol demi kelancaran arus mudik. Dari delapan gerbang tol total ada 63 gardu transaksi.
Selain itu, JSN akan mengerahkan 21 mobil yang membantu percepatan transaksi pembayaran tol. Mereka juga menambah personel on call sebanyak 50 orang, yang membantu pelayanan transaksi di semua gerbang tol.
Selama arus mudik dan balik Lebaran, lanjutnya, JSN juga menjalin kerja sama dan koordinasi dengan Polri, sebagai upaya pengamanan di dalam tol maupun menuju luar tol. Selain itu juga pelaksanaan rekayasa lalu lintas, guna pengalihan arus kendaraan ke gerbang selanjutnya jika terjadi kepadatan di salah satu gerbang tol.
Sebagai kesiapan pelayanan lalu lintas tol, JSN menyediaka 7 mobil layanan konsumen, 6 mobil patroli jalan raya (PJR), 8 mobil derek, 3 ambulans, 2 kendaraan rescue, serta 2 unit keamanan dan ketertiban.
Demi kelancaran dan kenyamanan, JSN perlu mengimbau pemudik pelintas tol, untuk mempersiapkan saldo cukup sebelum melakukan perjalanan. (N-2)
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Dengan menyandang nama Nusantara, lanjut Imas, menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pelayanan kesehatan yang mencakup masyarakat lebih luas tanpa membeda-bedakan
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved